Show simple item record

dc.contributor.authorApriani, Sinthia
dc.date.accessioned2020-08-19T12:39:14Z
dc.date.available2020-08-19T12:39:14Z
dc.date.issued2020-08-19
dc.identifier.citationAPA 6th styleen_US
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/1539
dc.description.abstractKecamatan Pesanggrahan merupakan salah satu wilayah daerah banjir berdasarkan data BPBD DKI Jakarta. Hal tersebut mengakibatkan timbulan limbah elektronik semakin besar dikarenakan alat elektronik yang terkena banjir dan tidak dapat digunakan lagi. Kecamatan Pesanggrahan mempunyai sistem penjemputan minimal 5 kilogram limbah elektronik dengan menggunakan aplikasi dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. Hal tersebut mengakibatkan warga enggan membuang limbah elektronik mereka dan memilih menyimpan limbah elektronik mereka karena sebagian warga tidak mengerti dalam menggunakan aplikasi dan limbah yang dijemput mempunyai batasan berat yaitu sebesar 5 kilogram. Jika Limbah elektronik disimpan terlalu lama dan tidak segera dibuang maka dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan sekitar. Kecamatan Pesanggrahan mempunyai TPS limbah elektronik. Namun, TPS tersebut belum memenuhi PP No.101 Tahun 2014. Perancangan sitem pengelolaan limbah elektronik dilakukan agar limbah elektronik yang dihasilkan di kecamatan Pesanggrahan dikelola dengan secara tepat berdasarkan PP No.101 Tahun 2014 dan dapat mempermudah warga dalam membuang limbah elektronik mereka. Alternatif solusi perancangan sistem pengelolaan limbah elektronik dibagi menjadi 2 skenario yaitu skenario 1 menggunakan pola pengumpulan komunal tidak langsung dan skenario 2 menggunakan pola individual tidak langsung. Berdasarkan analisis aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial yang terpilih yaitu skenario 1. Skenario 1 terpilih dikarenakan untuk aspek ekonomi, biaya yang dikeluarkan lebih rendah dibandingan dengan sistem pengelolaan limbah elektronik eksisting yaitu sebesar Rp 183.435.759. Dampak ligkungan berdasarkan analisis lingkungan yang dihasilkan pada skenario 1 lebih rendah dibandingkan dengan sistem pengelolaan limbah elektronik eksisting dan skenario 2 yaitu untuk acidification menghasilkan 76,64122 H+ moles, ecotoxicity sebesar 1,88310 g 2,4 -D, eutrophication sebesar 0,08256 g N, global warming sebesar 3,230033E4 g CO2, dan smog sebesar 3,80547 g NOx eq dan untuk analisis sosial dalam parameter warga mendapatkan ilmu pemilahan limbah elektronik skenario yang paling sesuai yaitu skenario 1. Hasil dari tugas akhir ini akan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar dalam dunia pengelolaan limbah secara umum dan masyarakat kecamatan Pesanggrahan secara khusus, baik itu Indonesia maupun luar negri.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectbanjir, limbah elektronik, penjemputan, TPS, pola komunal tidak langsungen_US
dc.titlePerancangan Sistem Pengelolaan Limbah Elektronik Pada Daerah Rawan Banjir (Studi Khasus: Kecamatan Pesanggrahan)en_US
dc.title.alternativeDesign of Electronic Waste Management Systems in Flood Prone Areas (Case Study: Pesanggrahan District)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record