dc.description.abstract | Proses penjadwalan yang terjadi pada perguruan tinggi merupakan jenis permasalahan yang kompleks dan terkenal sukar untuk diselesaikan. Terdapat banyak sekali komponen dan variabel yang harus diperhatikan dalam menyusun sebuah jadwal seperti keterbatasan waktu dan ruangan. Selain itu, pengalokasian jadwal yang dilakukan harus memenuhi kendala-kendala yang berlaku di suatu perguruan tinggi untuk menghindari terjadinya konflik dan redundansi antar kelas yang berbeda. Konflik yang terjadi pada penjadwalan ujian biasanya diakibatkan karena penjadwalan yang belum optimal sehingga membuat susunan jadwal saling bertabrakan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan sebuah jadwal yang optimal dibutuhkan optimasi dalam melakukan pengalokasian jadwal ujian. Pada penelitian ini, model optimasi penjadwalan ujian dibangun dan diselesaikan secara numerik menggunakan algoritma genetika. Metode ini dipilih karena dapat menyelesaikan permasalahan dengan kompleksitas yang tinggi. Selanjutnya, analisis parameter dari algoritma genetika dilakukan untuk memperoleh solusi optimal dengan fitness terbaik dan waktu komputasi yang tidak terlalu lama. Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh bahwa kombinasi nilai parameter algoritma genetika yang menghasilkan jadwal ujian yang optimal dengan waktu komputasi minimum adalah jumlah populasi sebesar 4, crossover rate dengan nilai 0.9 dan mutation rate dengan nilai 0.1. Selanjutnya, model penjadwalan ujian diimplementasikan ke dalam sebuah aplikasi desktop. Aplikasi ini dapat menerima masukkan data dalam bentuk file csv dan menyimpan jadwal yang dihasilkan oleh algoritma genetika ke dalam file csv. Kemudian, aplikasi ini telah diuji menggunkaan faktor kualitas functionality. Pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa penjadwalan ujian menggunakan algoritma genetika termasuk ke dalam kriteria lolos pengujian serta semua fungsi primer dan sekunder dapat berjalan dengan semestinya. | en_US |