dc.description.abstract | PT Pertamina EP sebagai anak perusahaan BUMN Indonesia di bidang minyak dan gas yang
berfokus pada kegiatan eksplorasi dan eksploitasi tentunya tidak bias terlepas dari proses tender
untuk menunjang kegiatan produksi minyak dan gas bumi. Satu di antara proses tender tersebut
adalah penyusunan harga perkiraan sendiri (HPS). Untuk tender stove pipe, metode yang umum
dilakukan adalah metode data inquiry, di mana penyusun HPS akan mengajukan permintaan
penawaran harga kepada penyedia barang/jasa untuk barang tersebut sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan. Namun, metode ini tidak menjabarkan dengan rinci harga dari finished product, sehingga
perusahaan berisiko mendapatkan harga produk yang tidak wajar. Untuk menghindari itu, maka
Penulis menyusun HPS dengan metode alternatif lain, yaitu metode cost structure. Metode cost
structure untuk stove pipe dipengaruhi oleh harga pokok produksi, biaya transportasi, dan
keuntungan. Dalam perhitungan ini, digunakan 20 skenario kemungkinan dengan
mempertimbangkan kenaikan harga bahan baku dari baseline (harga awal), kenaikan persentase
biaya overhead terhadap biaya bahan baku, dan kombinasi keduanya. Berdasarkan perhitungan,
diketahui nilai HPS dengan metode cost structure lebih rendah daripada metode data inquiry.
Skenario yang memiliki selisih terkecil adalah harga bahan baku naik 20% dari baseline, persentase
overhead terhadap biaya bahan baku 15%, serta keuntungan 20% dengan nilai HPS Rp148.534.430,
lebih rendah 0,51% dari metode data inquiry dengan nilai HPS Rp149.300.656. Oleh karena itu,
metode cost structure dapat dijadikan metode alternatif untuk menyusun HPS barang sejenis | en_US |