Show simple item record

dc.contributor.authorKirana, Norma Nindya
dc.date.accessioned2020-09-14T00:45:24Z
dc.date.available2020-09-14T00:45:24Z
dc.date.issued2019-09-06
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/1798
dc.description.abstractPT. Pertamina gas wilayah operasi Western Java Area (WJA) Distrik Cilamaya, merupakan Stasiun Gas Utama atau yang dikenal dengan Stasiun Kompresor Gas (SKG) yang memiliki fungsi untuk melakukan penyaluran Gas Alam. SKG Distrik Cilamaya menyalurkan gas alam melalui jaringan pipa atau pipeline yang dibagi menjadi 2 pola operasi penyaluran, yaitu kebagian Barat yang akan bermuara di Cilegon, serta kebagian Timur yang akan bermuara di Sunyaragi (Cirebon). Dalam penggunaan jaringan pipa, setiap perusahaan penyalur gas alam, pasti tidak menginginkan adanya persentase pengotor yang besar dalam kandungan gas alam nya, seperti halnya komponen pengotor yaitu air, yang dapat menjadi faktor terjadinya korosi pada pipa ataupun faktor terbentuknya hidrat yang dapat menghambat proses penyaluran gas alam ke konsumen. Oleh karena itu, nilai hydrate formation temperature dan water content dalam pipa gas 24 inch outlet cilamaya telah dianalisis dan dihasilkan data berupa hasil perhitungan hidrat yang didapatkan dengan menggunakan metode kesetimbangan Vapor – Solid memiliki range 41°F - 47°F. Lalu, pada data analisa gas Outlet 24 inch Cilamaya memiliki nilai Specific Gravity yang berada di range 0,68 – 0,70. Kemudian, hasil yang didapat saat menggunakan nilai Specific Gravity tidak jauh berbeda dengan hasil menggunakan metode kesetimbangan Vapor – Solid yaitu berada di range 42°F - 47°F. Perhitungan Water Content gas di pipa Outlet Cilamaya 24 inch hanya menggunakan metode Buxton and Campbell, dikarenakan kandungan gas nya kaya akan komponen CO2, yang memiliki persentase fraksi mol >5%. Berdasarkan hasil yang didapatkan, water content pada pipa outlet 24” Cilamaya memiliki kandungan air yang cukup banyak, berkisar 220 lbm/MMscf – 332 lbm/MMscf. Water Content ini dapat dikurangi dengan adanya proses dehidrasi atau pengurangan air dengan menggunakan bahan kimia seperti glikol, dan efek yang ditimbulkan dari water content juga dapat dikurangi dengan adanya penambahan inhibitor untuk mencegah pembentukan hidrat dan untuk efek lain dari water content adalah korosi. Hal ini dapat ditangani dengan penggunaan inhibitor seperti NALCO seperti EC1304A dan proteksi katodik pun bisa digunakan juga untuk mencegah pembentukan korosi pada pipa bagian dalam. Sedangkan untuk pipa bagian luar dapat ditangani dengan treatment coating dan cat.en_US
dc.publisherProgram Studi Kimia Universitas Pertaminaen_US
dc.subjectHydrate Formation Temperature, Water Content, gas Outlet 24 inch Cilamaya, PT. Pertamina Gas Distrik Cilamayaen_US
dc.titleANALISIS HYDRATE FORMATION TEMPERATURE DAN WATER CONTENT PADA SUMBER GAS OUTLET CILAMAYA PIPA 24 INCH DI PT. PERTAMINA GAS WESTERN JAVA AREA DISTRIK CILAMAYAen_US
dc.typeTechnical Reporten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record