Analisis Multidimensi (2D & 3D) Data Resistivitas dan IP Dalam Identifikasi Penyebaran Mineralisasi Epitermal Sulfida Rendah Lapangan X, PT. Antam Tbk.
Abstract
Metode geolistrik merupakan suatu metode geofisika yang memanfaatkan penjalaran arus listrik dan sifat kelistrikan yang dimiliki batuan untuk memetakan kondisi bawah permukaannya. Metode geolistrik terbagi menjadi dua yaitu metode resistivitas dan polarisasi terimbas, dimana metode resistivitas akan memanfaatkan arus listrik untuk mendapatkan nilai resistivitas batuan sedangkan polarisasi terimbas akan memanfaatkan waktu peluruhan arus listrik setelah elektroda dimatikan untuk mengidentifikasi kemampuan batuan sebagai kapasitor atau penyimpan arus listrik sebagai penciri asosiasi mineral logam didalamnya. Pada penelitian ini data yang akan digunakan ialah data mentah hasil akuisisi PT. Antam Tbk. di Lapangan X. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kemenerusan struktur pengontrol dan lokasi asosiasi endapan emas epitermal sulfida rendah. Proses pengolahan data akan menggunakan jenis inversi gabungan Marquardt-Occam yang memiliki kelebihan yaitu dapat menghasilkan visualisasi permukan dangkal dengan lebih detail khususnya pada mesh ujung penampang geolistrik. Hasil pengolahan data ditampilkan dalam bentuk penampang geoloistrik 2D dan 3D dimana kedua hasil akan dikorelasi dengan peta geologi daerah penelitian. Hasil akhir yang didapat menunjukkan bahwa daerah dengan potensi mineralisasi asosiasi emas terdapat pada lintasan 1, 2, 4, 5, dan 10 serta terakumulasi pada rentang kedalaman 50 hingga 300 m. Kehadiran mineralisasi sangat dipengaruhi oleh struktur pengontrol dengan porositas-permeabilitas yang baik sehingga fluida hidrotermal mampu menginklusi dan mengendapkan mineral. Struktur pengontrol yang terbentuk ditandai oleh perubahan harga resistivitas dari harga tinggi menjadi rendah secara signifikan (14.4 Ohm.m) dan nilai chargeabilitas tinggi (>120msec) yang merepresentasikan adanya endapan mineral logam pada suatu alterasi argilik.