PEMETAAN GEOLOGI DAN ANALISIS PROVENANCE BATUPASIR FORMASI BALIKPAPAN PADA DAERAH SEPAKU, PENAJAM PASER UTARA, KALIMANTAN TIMUR
Abstract
Ghazy Pintoko Anthracit Noegroho. 101216075. Pemetaan Geologi dan Analisis Provenance Batupasir Formasi Balikpapan pada Daerah Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Penelitian dilakukan di Kalimantan Timur tepatnya pada Cekungan Kutai. Cekungan yang terbentuk pada Eosen tengah ini terbentuk bersamaan dengan pemekaran pada Laut Cina Selatan di utara Pulau Kalimantan dan pemekaran di Selat Makassar dibagian timur Pulau Kalimantan. Daerah penelitian terletak di daerah Sepaku, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur dengan luas sekitar 47 km2.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mempelajari kondisi geologi serta sejarah geologi pada daerah penelitian dengan cara melakukan analisis geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, petrografi, dan umur relatif dari batuan yang ditemukan pada daerah penelitian. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui sumber asal sedimen pembentuk batuan pada batupasir formasi Balikpapan di daerah penelitian melalui analisis provenance.
Daerah penelitian dibagi menjadi lima satuan geomorfologi, yaitu; Satuan Perbukitan Homoklin, Satuan Lembah Antiklin, Satuan Perbukitan Zona Sesar, Satuan Punggungan Sinklin dan Satuan Dataran Denudasional. Dari hasil analisis data permukaan, dapat dibuat urutan stratigrafi tidak resmi dari daerah penelitian yang dibagi menjadi tiga satuan batuan yaitu Satuan Batugamping, Satuan Batupasir dan Batulanau, dan Satuan Batupasir sisipan Batubara. Struktur yang terdapat pada daerah penelitian berupa lipatan antiklin yang memiliki arah NNE-SSW. Hasil dari analisis provenance didapatkan bahwa sumber sedimen pembentuk batupasir Formasi Balikpapan memiliki provenance recycled orogenic, sub-zona quartzose recycled, berasal dari tatanan tektonik collision suture & fold-thrustbelt, dan memiliki sumber sedimen yang relatif seragam dan tidak memiliki pengaruh dari aktivitas vulkanik.
Sejarah geologi daerah penelitian dimulai dari pengendapan Satuan Satuan Batugamping pada umur Tf 1 yang ekuivalen dengan Miosen Awal – Miosen Tengah di lingkungan Backreef. Kemudian, dilanjutkan dengan pengendapan Satuan Batupasir dan Batulanau yang terendapakan pada umur Miosen Tengah atau zona yang lebih muda dari Tf1 di lingkungan Tidal Plain. Pada Miosen Tengah -Miosen Akhir, terendapkan Satuan Batupasir sisipan Batubara yang diendapkan pada lingkungan Upper Delta Plain. Pada umur Miosen Akhir terjadi deformasi akibat terjadinya inversi regional yang membentuk antiklin pada daerah penelitian.