RELOKASI HIPOSENTER GEMPA AMBON 26 SEPTEMBER 2019 MENGGUNAKAN METODE DOUBLE-DIFFERENCE
Abstract
Penelitian ini tentang relokasi hiposenter gempa Ambon 26 September 2019, dengan tujuan untuk mendapatkan letak hiposenter gempa yang lebih akurat. Metode yang dipergunakan adalah double-difference. Prinsip dari double-difference adalah jika jarak antara dua gempa relatif lebih kecil dibandingkan jarak ke stasiun pengamat, maka ray path dan waveform dianggap sama, sehingga kesalahan akibat model kecepatan bisa diminimalkan. Data gempa yang digunakan dibatasi dengan azimuthal gap lebih kecil dari 180°. Nilai azimuthal gap lebih kecil dari 180° memiliki ketidakpastian yang kecil terhadap koordinat dan kedalaman hiposenter gempa. Model kecepatan yang digunakan adalah model kecepatan PREM, model kecepatan AK135, dan model kecepatan lokal Kepulauan Maluku. Model kecepatan PREM memberikan hasil yang paling baik di antara model kecepatan lainnya. Hal ini ditunjukkan dari histogram residual setelah relokasi yang lebih kecil dan mendekati angka nol dibandingkan residual sebelum relokasi dan residual model kecepatan lainnya. Hal ini menandakan bahwa relokasi menggunakan metode double-difference memiliki keakuratan hasil yang cukup baik, dan software hypoDD yang memudahkan perhitungan double-difference. Nilai residual yang diperoleh juga dipengaruhi dari analisis damping yang dilakukan, dimana damping yang digunakan adalah damping 30. Persebaran setelah relokasi menunjukkan trend gempa yang cenderung berarah Utara – Selatan dengan dominasi kedalaman 5 – 20 km. Berdasarkan persebaran kedalamannya, disimpulkan bahwa mekanisme terjadinya gempa adalah sesar geser menganan.