| dc.description.abstract | Indonesia merupakan wilayah dengan aktivitas tektonik yang kompleks. Akibatnya banyak wilayah di Indonesia memiliki tingkat seismisitas yang tinggi. Salah satu wilayah dengan sesimisitas tinggi, yaitu provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Wilayah NTT terletak di zona penunjaman lempeng Indo-Australia dan Eurasia serta terdapat Flores dan Wetar back arc thrust dan sesar-sesar lokal aktif sebagai pemicu terjadinya gempabumi. Karena itu, dilakukan studi relokasi hiposenter dan parameter b untuk meminimalisir dampak yang timbul akibat gempabumi menggunakan metode double-difference dan analisa parameter b menggunakan metode likelihood maskimum. Kedua metode dapat digunakan untuk identifikasi zona rawan gempabumi dan struktur geologi, seperti zona subduksi hingga sesar-sesar lokal. Pada proses pengolahan data, digunakan data katalog gempabumi periode Januari 2015 hingga Desember 2019 dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan diproses menggunakan program HypoDD dan Zmap untuk relokasi hiposenter dan analisa nilai parameter b. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat diidentifikasi bahwa wilayah NTT didominasi oleh gempabumi dangkal .Wilayah di sekitar pulau Sumba, Flores dan Timor menjadi wilayah dengan intensitas gempabumi yang tinggi. Hal ini didukung dari hasil nilai parameter b rendah yang menunjukan tingginya tingkatan stres batuan suatu wilayah. Sehingga berdasarkan pengolahan data relokasi hiposenter dapat diidentifikasi zona rawan gempabumi yang didukung hasil analisa parameter b. | en_US |
