Analisis Perbandingan Penggunaan ESP R Dengan ESP Konvensional Pada Lapangan X PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra
View/ Open
Date
2020-09-14Author
Muhammad Ridwan, Muliawan
Muliawan, Muhammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Dalam industri minyak dan gas bumi, semakin lama suatu sumur diproduksikan maka akan semakin berkurang tekanan yang reservoir pada sumur tersebut. Penurunan tekanan reservoir menyebabkan sumur tidak dapat mengangkat fluida dari reservoir ke permukaan. maka dari itu dibutuhkan metode pengangkatan buatan (Artificial lift) untuk membantu mengangnkat fluida ke permukaan. Electric Submersible Pump (ESP) merupakan salah satu metode pengangkatan buatan yang digunakan untuk membantu pengangkatan fluida ke permukaan. Penelitian ini menganalisis bagaimana dampak dari pergantian Electric Submersible Pump (ESP) konvensional menjadi ESP R pada Lapangan PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES). Lapangan PHE OSES merupakan salah satu lapangan minyak dan gas bumi terbesar yang menggunakan ESP sebagai artificial lift. Salah satu masalah yang sering terjadi pada lapangan PHE OSES adalah kepasiran. Kepasiran yang terjadi selama produksi, dapat membuat pompa esp mati atau rusak. Hal ini akan mengganggu proses produksi dari PHE OSES. Salah satu faktor yang dapat dilakukan untuk menanggulangi permasalah ESP ini adalah dengan mengganti ESP konvensional menjadi ESP R. ESP R merupakan pompa esp model terbaru yang memiliki ketahanan terhadap masalah kepasiran. Penggunaan pompa ini dimaksudkan untuk meningkatkan produksi yang dilakukan oleh PHE OSES. Pada analisis yang dilakukan mengenai perubahan pompa ESP Konvensional menjadi ESP R didapatkan bahwa terjadi peningkatan runlife dan total produksi pada sumur-sumur yang melakukan penggantian pompa. Meskipun terjadi peningkatan namun masih terdapat beberapa sumur yang memiliki penurunan baik runlife dan laju produksi.