| dc.description.abstract | Ampas kopi merupakan sisa limbah padatan yang berasal dari seduhan kopi bubuk. Potensi adsorben ampas kopi telah banyak diteliti dalam menghilangkan warna. Pewarna indigo carmine dikenal sebagai pewarna sintetis yang sering digunakan pada industri batik. Sifat pewarna sintetis yang stabil di lingkungan tentunya mengakibatkan adanya efek berbahaya bagi lingkungan. Oleh karena itu, ampas kopi dapat dijadikan alternatif sebagai adsorben dalam menyerap pewarna indigo carmine. Pada penelitian ini tujuan yang dicapai yaitu berfokus pada pengujian kemampuan adsorpsi dengan menentukan kapasitas adsorpsi maksimum, model adsorpsi isoterm yang terlibat, penentuan parameter optimum massa adsorben dan waktu kontak, serta analisis gugus fungsi pada sampel adsorben ampas kopi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental kuantitatif dengan membandingkan kemampuan adsorpsi pada ampas kopi non-aktivasi, ampas kopi teraktivasi dan karbon ampas kopi teraktivasi. Berdasarkan hasil penelitian tugas akhir diperoleh nilai kapasitas adsorpsi maksimum pada sampel ampas kopi non-aktivasi, ampas kopi teraktivasi, dan karbon ampas kopi teraktivasi berturut-turut adalah 4.130 mg/g, 12.835 mg/g, dan 5.481 mg/g. Selain itu, model adsorpsi isoterm yang dihasilkan pada sampel ampas kopi teraktivasi dan karbon ampas kopi adalah Langmuir dimana proses terjadi secara monolayer. Sedangkan sampel ampas kopi non-aktivasi cenderung ke model Freudlich dimana proses adsorpsi terjadi secara multilayer. Selanjutnya, kondisi optimum dari parameter pengujian adsorpsi pada variasi massa adsorben dan waktu kontak berturut-turut adalah 0,1 gram dan waktu kontak 120 menit pada ketiga sampel adsorben ampas kopi. Hasil analisis gugus fungsi pada ketiga adsorben ampas kopi diperoleh bahwa munculnya gugus amina sekunder yang berasal dari pewarna indigo carmine. Hal in menunjukkan ketiga adsorben ampas kopi terkonfirmasi mampu menyerap pewarna indigo carmine dengan baik. | en_US |
