dc.description.abstract | Sebuah perusahaan yang menyediakan jasa logistik, khususnya yang menyediakan jasa penyimpanan akan memerlukan aktivitas pendukung seperti gudang (warehouse). Penataan barang juga sangat diperhatikan oleh perusahaan agar memberikan kenyamanan terhadapat konsumen maupun supplier yang berhubungan langsung dengan gudang. Perusahaan PT. Transporindo Agung Sejahtera memiliki jasa layanan pergudangan yang dimana merupakan jasa penyimpanan barang hasil produksi dalam jumlah dan rentang waktu tertentu yang kemudian didistribusikan ke lokasi yang dituju sesuai permintaan. Saat ini PT. Transporindo Agung Sejahtera menunjukkan peningkatan pada penyimpanan barang pada warehouse dimana barang yang masuk dan disimpan lebih banyak dibanding barang yang akan dikirim ke konsumen sehingga menimbulkan waste pada aktivitas gudang. Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan mengetahui waste secara detail. Metode yang digunakan dengan menerapkan lean warehouse yang merupakan sebuah pendekatan sistematik untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi waste melaui perbaikan dan pengembangan secara terus-menerus agar menghindari terjadi waste dari segi waktu maupun biaya. Setelah itu untuk mengidentifikasi waste akan digambarkan melalui Value Stream Mapping yang digunakan untuk menemukan waste, lalu akan dilakukan pembobotan dengan Timwood Assessment untuk mengetahui nilai bobot waste tertinggi yang paling berpengaruhi terhadap aktivitas gudang. Dari hasil pembobotan waste didapatkan nilai tertinggi pada aktivitas waiting yang merupakan waktu tunggu penentuan lokasi penyimpanan pada saat barang baru selesai dibongkar. Sehingga diperlukan perbaikan yang akan menggunakan metode 5S (yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) agar pola kerja lebih efektif dan efisien.
Kata Kunci : Lean Warehouse, Waste, Value Stream Mapping, Timwood Assessment, Metode 5S | en_US |