Pengaruh Jenis Karet terhadap Ketahanan Basa (NaOH) untuk Aplikasi Rubber Lining

Abstract

Karet secara luas telah dimanfaatkan menjadi berbagai keperluan salah satunya sebagai rubber lining. Rubber lining digunakan untuk perlindungan terhadap korosi dan kotoran logam serta bahan kimia. Telah dilaporkan sebelumnya bahwa terdapat beberapa jenis karet memiliki sifat ketahanan kimia yang sangat baik terhadap larutan NaOH (basa kuat), diantaranya adalah karet alam (NR), stirena-butadiena (SBR), hypalon (CSM), Viton B Fluoroelastomer (FKM), EPDM, EPM, Neoprene (CR), dan karet butil (IIR). Melalui kegiatan Kerja Praktik yang dilakukan di Laboratorium Karet, Pusat Teknologi Material-BPPT pada tanggal 21 Agustus hingga 23 Oktober 2020, diperoleh kesimpulan bahwa karet tahan basa dibuat dengan mengunakan variasi jenis karet, antara lain NR, EPDM 4869, SBR, dan IIR dengan penambahan filler carbon black N220 dan bahan aditif lainnya melalui proses mixing dan milling. Pengunaan jenis karet yang berbeda sebagai bahan utama kompon karet dapat mempengaruhi ketahanan dan kekuatan mekanik pada karet tahan basa. Karet tahan basa (NaOH) yang cocok digunakan sebagai rubber lining merupakan kompon karet dengan bahan utama karet alam dengan formula RL1, kemudian disusul karet SBR (RL3), EPDM 4869 (RL2), dan IIR (RL4). Hal ini dikarenakan sampel dengan bahan utama karet alam memiliki ketahanan pantul, kekuatan tarik dan sobek, serta compression set yang tinggi daripada karet EPDM 4869, SBR, dan IIR. Namun, karet SBR memiliki ketahanan abrasi tertinggi dan karet IIR memiliki sifat kekerasan tertinggi daripada 3 jenis karet lainnya. Sedangkan sifat penyerapan larutan NaOH paling besar adalah karet SBR, disusul karet NR, EPDM 4869, dan IIR. Sehingga, material kompon karet yang cocok diaplikasikan dalam rubber lining sebagai pelapis pada kondisi lingkungan basa NaOH secara berurutan adalah karet alam, SBR, EPDM 4869, dan IIR.