dc.description.abstract | Menipisnya cadangan migas membuat perusahaan-perusahaan migas mencari cara agar tetap dapat mengoptimalkan kinerja lapangan tua di Indonesia. Salah satu cara untuk bisa mengoptimalkan kinerja lapangan adalah dengan menggunakan metode injeksi air atau waterflood. Optimasi produksi menggunakan waterflood perlu dilakukan evaluasi apakah injeksi air sudah memenuhi target yang diinginkan. Pada studi kasus Lapangan M, dilakukan evaluasi kinerja skenario injeksi dengan menggunakan perbandingan water cut dan forecast sumur produser dengan metode Decline Curve Analysis sebelum dan sesudah dilakukan waterflooding. Selain itu, digunakan juga metode pencarian radius encroachment untuk melihat jangkauan sumur injektor maupun produser dalam bentuk bubble map, dan juga metode Hall Plot untuk mengetahui skin dari masing-masing sumur injektor.
Terdapat lima sumur monitor dan empat sumur injeksi yang akan dilakukan evaluasi skenario injeksi pada Lapangan M. Berdasarkan analisis dari metode-metode yang dilakukan, dari keempat sumur injeksi, hanya satu sumur injeksi yang berhasil mengoptimalkan produksi pada sumur monitor.
kata kunci: evaluasi, injeksi, waterflood, water cut, decline curve analysis, bubble map, hall plot. | en_US |