dc.description.abstract | Penelitian tugas akhir ini dilakukan pada bagian selatan Cekungan Kutai, secara administratif berada di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur. Tujuan dari penelitian ini secara umum sebagai syarat kelulusan mata kuliah Tugas Akhir yang merupakan syarat untuk mendapatkan gelar sarjana. Selain itu, tujuan khusus dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi geologi Daerah Sepaku dengan luasan sekitar 50 km2, sehingga dihasilkan peta geomorfologi berskala 1:50.000, peta geologi daerah penelitian berskala 1:25.000 beserta kolom stratigrafi dan tiga penampang geologi, dan analisis struktur geologi yang terbentuk pada daerah penelitian. Dari informasi geologi tersebut maka dapat dilakukan sintesis sejarah geologi daerah penelitian. Adapun studi khusus dari penelitian ini yaitu analisis petrofisika batuan yang bertujuan untuk mengetahui petrofisika batupasir di daerah penelitian.
Dalam analisis geomorfologi, melalui pengamatan langsung dan citra satelit diperoleh lima satuan geomorfologi, yaitu Dataran Denudasional, Satuan Perbukitan Sesar, Satuan Perbukitan Perlipatan, Satuan Perbukitan Sinklin, dan Satuan Lembah Perlipatan. Kemudian berdasarkan hasil pemetaan geologi, diperoleh persebaran tiga satuan batuan, yaitu Satuan Batugamping, Satuan Batupasir-Batulanau, dan Satuan Batupasir Sisipan Batubara. Di daerah penelitian juga diketahui adanya struktur geologi berupa perlipatan yaitu antiklin dan sinklin yang berarah timur laut-barat daya. Sejarah geologi di daerah penelitian dimulai pada Kala Miosen Awal terendapkan Satuan Batugamping pada lingkungan karbonat, kemudian pada Miosen Tengah terendapkan Satuan Batupasir-Batulanau di lingkungan delta front, dan terakhir terendapkan Satuan Batupasir Sisipan Batubara pada lingkungan delta plain. Setelah ketiga satuan batuan terendapkan, daerah penelitian mengalami deformasi akibat adanya inversi dan membentuk lipatan antiklin dan sinklin.
Studi khusus dilakukan pada enam sampel batupasir di daerah penelitian yang kemudian diukur nilai permeabilitas dan porositasnya secara vertikal dan horizontal. Dari hasil pengukuran dan analisis petrofisika, diketahui bahwa batupasir di daerah penelitian bersifat homogen. Pada analisis hubungan permeabilitas horizontal terhadap vertikal didapatkan informasi bahwa terdapat dua sampel yang memiliki permeabilitas vertikal lebih besar daripada permeabilitas horizontal. Setelah dilakukan analisis lebih lanjut diketahui bahwa faktor yang menyebabkan nilai permeabilitas vertikal lebih besar yaitu adanya rekahan dan
laminasi yang berarah subvertikal. Kemudian pada analisis hubungan porositas terhadap permeabilitas diketahui bahwa ukuran butir, matriks, dan semen mempengaruhi nilai porositas dan permeabilitas. | en_US |