dc.description.abstract | Proses produksi bearing di PT X berpotensi menimbulkan bahaya baik akibat unsafe condition dan unsafe act. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan risk assessment menggunakan metode failure mode and effect analysis (FMEA). Risk assessment dimaksudkan untuk menganalisis risiko kecelakaan kerja pada ruang produksi PT X, mengidentifikasi area kerja dengan risiko bahaya terbesar, serta merumuskan upaya pengendalian risiko untuk area kerja tersebut. Pada ruang produksi terdapat 5 area utama yaitu area penyimpanan bahan baku dengan 4 potensi risiko, area pembakaran dengan 2 potensi risiko, area perakitan dengan 9 potensi risiko, area pengemasan dengan 3 potensi risiko, dan area pengiriman dengan 3 potensi risiko. Setelah dilakukan identifikasi potensi risiko bahaya, langkah selanjutnya adalah menentukan nilai severity, occurance, detection lalu menghitung nilai risk priority number (RPN) yang berfungsi untuk menentukan area kerja kritis sehingga pengendaliannya dapat diprioritaskan pada area tersebut. Dari perhitungan RPN didapatkan area kerja yang diutamakan untuk diberikan upaya pengendalian adalah area perakitan yang mendapatkan nilai RPN paling besar, yaitu 2354. Upaya pengendalian yang dilakukan seperti penyediaan stik dan cover pelindung mesin, penggantian cover tombol yang rusak, pelatihan operator mesin, pemasangan anti slip pada lantai, sosialisasi terkait penggunaan alat pelindung diri (APD), pembuatan standard operating procedure (SOP) yang jelas, penggantian plafon, penyimpanan khusus untuk kabel, dan pelatihan terkait ergonomi. Setelah dilakukan pengendalian terdapat penurunan nilai RPN menjadi 62. | en_US |