Show simple item record

dc.contributor.authorHarianto, Ucok Jhonatan
dc.date.accessioned2021-02-22T03:54:47Z
dc.date.available2021-02-22T03:54:47Z
dc.date.issued2021-02-18
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/3533
dc.description.abstractSeismik tomografi merupakan salah satu metode pemetaan bawah tanah yang memiliki akurasi lebih tinggi daripada metode lainnya. Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk melakukan seismik tomografi, salah satunya merupakan metode dijkstra dan evolusi genetika. Algoritma dijkstra digunakan untuk menentukan jarak terpendek dari sebuah rute gelombang atau dalam kata lain disebut proses ray tracing. Metode dijkstra sendiri merupakan metode yang dahulu pernah digunakan oleh perusahan besar Google dalam aplikasi google map untuk mencari rute terpendek dari suatu titik ke posisi tujuan. Evolusi genetika digunakan sebagai update parameter kecepatan tiap grid. Metode ini memanfaatkan sifat evolusi dari mahluk hidup yang diaplikasikan ke dalam bentuk numerik yang ada. Ada 1000 grid yang harus di-update, sedangkan data yang digunakan ada dua jenis, yaitu data sintetik dan data real lapangan. Proses iterasi dilakukan sebanyak 50 generasi untuk mendapatkan error sekecil mungkinen_US
dc.subjectSeismik Tomografi, Seismik Refraksi, Dijkstra Algoritma, Evolusi Genetikaen_US
dc.titleSEISMIK TOMOGRAFI DENGAN ALGORITMA DIJKSTRA DAN EVOLUSI GENETIKA UNTUK INTERPRETASI DATA SEISMIK REFRAKSI BERBASIS PYTHONen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record