Show simple item record

dc.contributor.authorPutri, Melisa Indriana
dc.date.accessioned2021-04-26T02:23:42Z
dc.date.available2021-04-26T02:23:42Z
dc.date.issued2017-10-23
dc.identifier.isbn978 – 602 – 96140 – 7 – 7
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/3659
dc.description.abstractIndonesia berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia, yakni Lempeng Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik sehingga Indonesia memiliki potensi mengalami bencana yang tinggi. Bahkan, Perserikatan Bangsa-Bangsa turut menasbihkan Indonesia sebagai negara di dunia yang paling rawan akan bencana. Berbagai bencana dapat terjadi di Indonesia, namun bencana alam, terutama banjir-lah yang cenderung berpotensi tinggi. Terjadinya bencana tidak terlepas dari peran serta masyarakat dan pemerintah dalam merawat lingkungan. Sebagai pemegang peran penting dalam mengedukasi dan mengawasi kondisi sosial dalam suatu negara, media turut mengemban tugas penting untuk mengedukasi dan menyosialisasikan isu lingkungan kepada masyarakat. Di era digital seperti saat ini, media lebih memiliki jalan untuk mendiseminasikan pesannya secara lebih luas kepada masyarakat melalui media online. Sementara, masyarakat pun memiliki kesempatan untuk mengonsumsi aneka pilihan pesan dari berbagai kanal media. Pada akhirnya, media online menjadi perpanjangan media arus utama untuk menjangkau audiens yang lebih beragam. Selain itu, hadir pula jurnalisme warga sebagai media alternatif yang turut berjuang pada isu lingkungan. Penelitian ini berusaha menunjukkan bagaimana ciri khas media online arus utama maupun jurnalisme warga sebagai media alternatif dalam menjalankan fungsinya dengan pemberitaan yang berwawasan lingkungan. Ciri khas pemberitaan tersebut dianalisis dengan melihat pada masing-masing framing pemberitaan. Subjek penelitian ini adalah berita-berita yang ada pada masing-masing media online arus utama dan jurnalisme warga. Berita-berita tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan Pendekatan Framing, tepatnya Model Robert N. Entman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberitaan pada media online arus utama cenderung mengemas berita lingkungan dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan, sedangkan jurnalisme warga cenderung berusaha memberikan upaya edukasi perawatan lingkungan terhadap audiens-nya.en_US
dc.publisherSerikat Perusahaan Pers (SPS)en_US
dc.subjectJurnalisme Lingkunganen_US
dc.subjectJurnalisme Wargaen_US
dc.subjectMedia Onlineen_US
dc.subjectAnalisis Framingen_US
dc.titleJurnalisme Lingkungan pada Media Online Arus Utama dan Jurnalisme Warga di Era Digital: Framing Pemberitaan Banjir di Indonesia pada Detik.Com dan Suarakomunitas.Neten_US
dc.typePresentationen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record