ANALISIS POTENSI LUMPUR IPLT KEPUTIH SURABAYA SEBAGAI REFUSE DERIVED FUEL (RDF) MENGGUNAKAN PENGERINGAN SINAR MATAHARI
Abstract
Lumpur hasil pengolahan di IPLT Keputih Surabaya dianggap sebagai produk sampingan yang tidak
diinginkan karena memerlukan penanganan khusus akibat volumenya yang signifikan serta
kandungan organik dan patogennya. Pengendalian produksi lumpur yang berlebih dapat dilakukan
dengan mengolah lumpur menjadi bahan bakar alternatif dalam bentuk Refuse Derived Fuel (RDF).
Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis potensi bahan baku RDF dari karakteristik dan kualitas
lumpur, menganalisis pengaruh metode pengeringan lumpur menggunakan sinar matahari terhadap
kualitas lumpur sebagai bahan baku RDF, dan menganalisis kualitas RDF antara sumber lumpur
Sludge Drying Bed (SDB) dengan Drying Area (DA). Metode yang dilakukan untuk mengetahui
metode pengeringan sinar matahari yang paling efektif berdasarkan parameter ketinggian lumpur dab
pengadukan yaitu dengan penelitian lapangan dengan membuat prototype DA dan SDB, sedangkan
untuk mengetahui karakteristik dan kualitas RDF yaitu melalui pelletizing dan pengujian
laboratorium meliputi uji proksimat dan nilai kalor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kalor
dari lumpur DA berumur 5 hari sebesar 3.935 cal/g dan lumpur SDB berumur 3 hari sebesar 4.169
cal/g. Berdasarkan standar RDF Kementerian Perindustrian, nilai kalor yang dihasilkan berpotensi
dijadikan RDF. Metode pengeringan lumpur menggunakan sinar matahari dengan variasi ketinggian
sludge menerapkan pendekatan skala sesuai kriteria desain 1,5 : 1,6 dengan variasi ketinggian untuk
prototype SDB 2 cm, 2,5 cm dan 3 cm, sedangkan prototype DA 1 cm, 2 cm dan 3 cm. Kedua
prototype juga menerapkan variasi pengadukan dan pengadukan tidak menunjukkan hasil yang
signifikan. Kualitas RDF terbaik yaitu sampel SDB dengan penambahan kanji sebagai perekat yang
memiliki nilai kalor tertinggi sebesar 3.205,81 cal/g, kadar air rendah sebesar 9,09%, dan memenuhi
standar RDF Kementerian Perindustrian.