Aplikasi Empirical Mode Decomposition (EMD) untuk Mengidentifikasi Hidrokarbon: Studi Kasus pada Blok D, Cekungan Sumatera Selatan
Abstract
Cekungan Sumatera Selatan adalah salah satu cekungan penghasil migas terbesar di Indonesia. Latar belakang dari penelitian ini adalah belum adanya informasi zona-zona potensial hidrokarbon pada reservoir di Formasi Talang Akar dan Lemat. Pada penelitian ini menggunakan 3 lintasan seismik 2D post-stack yang berdekatan dengan 4 sumur penghasil hidrokarbon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengaplikasikan metode dekomposisi sinyal yaitu Empirical Mode Decomposition dalam mengindentifikasi dan mendapatkan informasi reservoir yang berpotensi memiliki hidrokarbon. Metode EMD memecah sinyal secara empirik menjadi beberapa fungsi osilasi dasar yang disebut Intrinsict Mode Fuction (IMF) yang kemudian ditransformasi kan menjadi atribut sesaat melalui Transformasi Hilbert yang disebut Transformasi Hilbert-Huang. Potensi hidrokarbon pada interval reservoir dianalisa dari frekuensi tuningnya menggunakan penampang time-frequency 2D. Interpretasi dari penampang time-frequency 2D membutuhkan analisis petrofisika untuk menentukan tipe dari hidrokarbon pada tiap intervalnya. Hidrokarbon gas memiliki respon yang unik di IMF 2 pada frekuensi 27 Hz, sedangkan respon hidrokarbon minyak tidak memiliki respon yang unik dari setiap IMF yang dihasilkan. Melalui analisis 2D IMF 2 frekuensi 27 Hz didapatkan reservoir terdelineasi dengan respon anomali amplitudo yang tinggi dan terisolir yang berada pada Formasi Talang Akar. Respon dari anomali amplitudo ini kemudian divalidasi oleh data log SW yang menunjukkan penurunan nilai saturasi air pada interval reservoir.