PERANCANGAN LOKASI-ALOKASI TEMPAT EVAKUASI SEMENTARA (TES) BERBASIS GIS DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SITUASI PANDEMI COVID-19 (STUDI KASUS: KOTA PADANG)
Date
2021-08-13Metadata
Show full item recordAbstract
Kota Padang merupakan salah satu wilayah yang memiliki risiko tertinggi
terdampak bencana tsunami Mentawai Megathrust. Dalam menghadapi potensi
bencana tersebut, diperlukan perencanaan evakuasi yang tepat guna mengurangi
jumlah korban yang ditimbulkan. Lokasi Tempat Evakuasi Sementara (TES) perlu
dipertimbangkan agar dapat memastikan masyarakat mampu mencapai lokasi TES
dalam waktu yang singkat. Berdasarkan situasi terkini, perencanaan evakuasi semakin
kompleks karena adanya pandemi COVID-19 yang merebak secara global, sehingga
perlu mengantisipasi terjadinya penyebaran virus di lokasi TES.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang lokasi-alokasi TES dalam menghadapi
potensi bencana Mentawai Megathrust di Kota Padang dengan pertimbangan jaga
jarak sesuai standar protokol kesehatan pandemi COVID-19. Penentuan lokasi-alokasi
menggunakan perangkat lunak Geograhphic Information System (GIS) dengan
ekstensi Network Analysis. Penelitian ini menggunakan skenario waktu evakuasi
dengan interval waktu 3-30 menit yang dipertimbangkan berdasarkan penggunaan
waktu respon masyarakat terhadap bencana.
Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh empat hasil lokasi-alokasi
berdasarkan skenario waktu evakuasi dan keputusan penambahan TES Usulan. Pada
TES Tersedia menggunakan skenario dengan waktu respon, interval waktu evakuasi
selama 3-23 menit dengan TES sejumlah 3-64 unit dapat menampung 0.8-18.10% dari
total penduduk yang diprediksi terdampak bencana. Adapun dengan menggunakan
skenario tanpa waktu respon dengan interval waktu evakuasi selama 10-30 menit, 20-
69 TES dapat menampung 5.36-19.51%. Setelah menambahkan TES Usulan
menggunakan skenario waktu respon, pada interval waktu evakuasi selama 3-23 menit
dengan 9-127 TES dapat menampung 1.77%-34.31%. Adapun saat menggunakan
skenario tanpa waktu respon dengan interval waktu evakuasi selama 10-30 menit,
persentase menjadi 11.05%-39.84% dengan 42-151 TES. Berdasarkan situasi dan
skenario yang digunakan, maka masih banyak penduduk yang belum teralokasi di TES
yang sudah ada. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi dan penambahan TES dengan
lokasi yang strategis agar jumlah penduduk yang terselamatkan dapat meningkat.