dc.description.abstract | Kegiatan penyimpanan persediaan material pada proyek konstruksi membutuhkan perhatian yang khusus, dikarena aktivitas tersebut adalah salah satu faktor penting dalam menjaga kelancaran pelaksanaan proyek. Penyimpanan persediaan yang kurang optimal dapat menyebabkan dua kemungkinan yaitu overstock yang berujung pada pemborosan biaya proyek, atau stockout yang dapat menghambat kelancaran pelaksanaan proyek. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan persediaan yang baik untuk menghasilkan penggunaan biaya proyek yang lebih efisien. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai minimasi biaya persediaan semen abu pada proyek Revitalisasi Terminal 2F. Dalam mencapai tujuan tersebut digunakan metode lot-sizing heuristik antara lain Silver Meal, Part Period Balancing, dan Least Unit Cost, untuk mendapatkan ukuran pemesanan yang lebih optimal. Kemudian dilakukan juga perhitungan safety stock untuk menjaga ketersediaan persediaan. Berdasarkan hasil yang didapatkan, penerapan metode Silver Meal dan Part Period Balancing memberikan hasil yang sama dengan total biaya persediaan Rp8.142.097,00 dan penghematan biaya sebesar 17%. Sedangkan melalui penerapan metode Least Unit Cost, berhasil didapatkan total biaya persediaan yang lebih rendah yaitu Rp7.994.908,00, dengan besar penghematan biaya 19%. Dalam penerapan lot-sizing baru tentu dapat memberikan dampak terhadap kegiatan proyek antara lain (a) penerapan metode Least Unit Cost menghasilkan jumlah persediaan yang lebih banyak dibandingan dengan Silver Meal dan Part Period Balancing, (b) adanya perubahan kebijakan pemesanan yaitu dengan ukuran pemesanan yang lebih beragam, (c) penerapan lot-sizing baru dapat meminimasi risiko persediaan berlebih diakhir proyek, (d) Otomatisasi perhitungan dengan menggunakan program bahasa C++ dapat mempermudah perusahaan dalam proses perhitungan lot size. | en_US |