SIMULASI AKTIVITAS OPERASIONAL REACH STACKER SAAT MELAKUKAN BONGKAR MUAT KERETA DI JO. BUMIKALOG MENGGUNAKAN SOFTWARE SIMULASI PROMODEL
Abstract
JO. BUMIKALOG dibentuk dalam skema Joint Operations (JO) antara PT. Kereta Api Logistik
(KALOG) dan PT. Terminal Bumi Wijaya (BWT) dengan fokus usaha yang diusung yaitu
pengelolaan lahan terminal peti kemas, kegiatan stuffing / stripping, penyewaan gudang, dan
kegiatan bongkar muat kereta. Dalam kegiatan operasionalnya, JO. BUMIKALOG
menggunakan cargo handling equipment berupa 4 reach stacker dan 2 truck OB yang
digunakan untuk membantu proses pemindahan container dari kereta ke Container Yard (CY).
Tetapi dalam prosesnya, salah satu reach stacker sering mengalami idle yang menimbulkan
wasting cost karena perusahaan tetap membayar biaya sewa reach stacker, biaya bahan bakar,
dan biaya operator. Penelitian ini menggunakan pendekatan simulasi diskrit untuk merancang
model existing aktivitas operasional reach stacker dalam melakukan aktivitas bongkar muat
kereta. Tujuan pada penelitian ini yaitu membangun dan mengembangkan model simulasi guna
mengurangi idle time reach stacker tetapi tetap memenuhi target angkut container setiap
harinya. Terdapat 2 skenario solusi perbaikan yang diusulkan yaitu pengurangan 1 reach
stacker dan pengurangan 2 reach stacker. Skenario 1 dikembangkan dengan penghapusan reach
stacker 2 dan menghasilkan penambahan % utilitas pada masing-masing reach stacker. Persen
utilitas untuk reach stacker 1 bertambah 44.29% dari sistem existing dengan % idle hanya
0.07% dan reach satcker 3 juga bertambah sebesar 20.81% dari sistem existing dan % idle
berkurang menjadi 15.53%. Dalam skenario 1, ketiga reach stacker tetap dapat membongkar
30 container dari atas kereta dan memuat 30 container ke atas CY sesuai dengan target
perusahaan. Sedangkan skenario 2 dikembangkan dengan penghapusan reach stacker 2 dan
reach stacker 3. Persen utilitas yang didapat adalah reach stacker 1 bertambah menjadi 99.98%.
dan reach satcker 4 bertambah menjadi 88.92% sedangkan % idle hanya mencapai 0.02% untuk
reach stacker 1 dan 10.78% untuk reach stacker 4. Walaupun % utilitas masing-masing reach
stacker meningkat pada skenario 2, tetapi tidak dapat memenuhi objective function karena
hanya dapat memenuhi rata-rata container yang akan dibongkar sebesar 29.93%. Sehingga
alternatif solusi perbaikan yang paling optimal diterapkan di JO. BUMIKALOG dalam aktivitas
bongkar muatnya adalah skenario 1.