EVALUASI TEKNIK OPTIMASI GEOMETRI REKAHAN PADA OPERASI PEREKAHAN HIDRAULIK
Abstract
Penelitian Tugas Akhir ini tentang teknik optimasi geometri yang digunakan pada rancangan operasi perekahan hidraulik dengan tujuan untuk mengevaluasi keefektifan dari masing masing teknik optimasi geometri untuk operasi perekahan hidraulik di reservoir permeabilitas rendah dan tinggi serta menentukan peningkatan produktivitas yang mampu dihasilkan oleh masing masing teknik optimasi geometri. Metode yang digunakan pada penelitian Tugas Akhir ini adalah simulasi dengan menggunakan fracture design simulator untuk merancang dan memilih skenario perekahan hidraulik pada masing masing teknik optimasi geometri di setiap studi kasus, dan steady state multiphase flow simulator untuk melakukan analisis nodal agar dapat mengetahui peningkatan produktivitas sumur dalam bentuk laju alir produksi berdasarkan skenario perekahan hidraulik yang telah dirancang. Studi kasus reservoir permeabilitas rendah merupakan reservoir yang belum di produksikan, dan memiliki sumur stimulasi vertikal dengan kedalaman total 4416 ft MD, dan target zona perforasi ada pada rentang kedalaman 3801,8 ft hingga 3822,1 ft. Sedangkan studi kasus reservoir permeabilitas tinggi merupakan reservoir yang telah diproduksikan dengan sumur produksi trajectory S type dengan kedalaman total sumur mencapai 8851,5 ft MD, dan target zona perforasi ada pada interval kedalaman 7678,7 ft hingga 7688,55 ft. Hasil simulasi menggunakan simulator fracturing design menunjukkan pada studi kasus reservoir permeabilitas rendah, baik teknik optimasi geometri non tip screenout dan tip screenout mampu menghasilkan 3 skenario rancangan dengan jalur rekahan yang lebih konduktif, sedangkan pada studi kasus reservoir permeabilitas tinggi, hanya teknik tip screenout yang dapat menghasilkan jalur rekahan yang lebih konduktif daripada formasi batuan reservoir. Setelah melakukan analisis nodal terhadap masing masing skenario perencanaan, untuk studi kasus reservoir permeabilitas tinggi, semua skenario rancangan mampu menghasilkan peningkatan laju alir produksi hingga 4 kali dari laju produksi awal, dan setelah mengevaluasi berdasarkan efektifitas penggunaan massa proppant dan slurry volume terhadap peningkatan laju alir produksi, diperoleh bahwa skenario 1 teknik tip screenout merupakan rancangan paling optimum dan efektif, sedangkan untuk studi kasus reservoir permeabilitas rendah, semua skenario rancangan yang telah disimulasikan tidak mampu menghasilkan laju alir produksi melebihi 100 Stb/d yang secara teknis bisa dipertimbangkan kurang efektif untuk diterapkan sebagai metode stimulasi.