dc.description.abstract | Peningkatan jumlah industri mendorong meningkatnya penggunaan mesin, hal tersebut berimbas pada kebutuhan akan pelumas yang bertambah. Pelumas komersial saat ini masih menggunakan bahan baku minyak bumi, sehingga diperlukan bahan alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan sintesis pelumas dari minyak nabati atau biopelumas dengan bahan dasar minyak inti kelapa sawit. Sintesis dilakukan berdasarkan reaksi esterifikasi, metode yang digunakan yaitu refluks pada 150°C selama 3 jam dengan poliol berupa etilen glikol dan trimetilolpropana. Katalis yang digunakan terbagi menjadi tiga yaitu zeolit alam Bayah, zeolit alam Bayah terprotonasi, dan zeolit alam Bayah teremban logam besi. Variasi poliol yang digunakan berpengaruh terhadap karakter fisika produk yang dihasilkan yaitu densitas, dan viskositas, serta karakter kimia produk yang dihasilkan berupa oksidasi, kandungan FFA, kandungan air, TBN, dan senyawa ester yang dihasilkan. Variasi katalis lebih berpengaruh terhadap karakter fisika produk yang dihasilkan. Penentuan gugus ester di dalam biopelumas dilakukan dengan menggunakan karakterisasi FTIR dan GC-MS. Karakterisasi FTIR menunjukan adanya gugus ester pada 1235 cm-1 yaitu C–O ester dan pada 1047 cm-1 yang merupakan ikatan C–C–O ester. Serapan–serapan tersebut muncul pada kedua basis poliol. Hasil karakterisasi GC-MS biopelumas berbasis EG didapatkan puncak ester pada RT 19,17 yaitu asam dekanoat, 2,3-dihidroksipropil ester ; RT 23,43 yaitu asam dodekanoat, 2,3- dihidroksipropil ester; dan RT 30,85 yaitu asam tetradekanoat, 2-hidroksietil ester. Sedangkan untuk biopelumas berbasis TMP didapatkan ester pada RT 20,98 berupa asam 11,14-oktadekadienoat metil ester. | en_US |