dc.description.abstract | Seacara geografis negara Indonesia terletak pada jalur cincin gunungapi, sejak zaman Tersier
hingga Resen busur gunungapi membentang dari Sumatera, Jawa hingga ke Banda. Pegunungan
Kulon Progo merupakan bagian dari busur gunungapi Oligosen-Miosen yang disebut dengan andesit
tua. Daerah penelitian terletak di wilayah Hargowilis dan Sekitarnya, Kecamatan Kokap, Kabupaten
Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian pada daerah pegunungan Kulon Progo
dilakukan karena merupakan kompleks dari gunungapi purba yang telah mengalami perubahan
morfologi yang intens, proses deformasi batuan hingga membentuk struktur geologi dalam waktu
geologi tertentu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tahapan
pendahuluan, tahapan observasi dan pengambilan data, tahapan pengumpulan dan analisis data yang
terdiri dari analisis struktur, analisis petrografi dan analisis mikropaleontologi. Tahapan terakhir
penyusunan laporan yang dibuat berdasarkan hasil penelitian dan analis data lapangan.
Secara geomorfologi daerah penelitian terdiri dari empat satuan geomorfik, yaitu: satuan
waduk, satuan perbukitan lereng atas gunungapi, satuan lereng tengah gunungapi, dan satuan
perbukitan terdenudasional dengan memiliki pola aliran radial, rektangular dan subdendritik serta
stadia daerah dewasa menuju tua. Stratigrafi pada daerah penelitian tersusun oleh empat satuan
diurutkan berdasarkan tua kemuda terdiri atas: satuan lava andesit Kebo Butak, satuan breksi andesit
Kebo Butak, satuan batugamping Jonggrangan, dan satuan kalkarenit Sentolo. Struktur geologi yang
berkembang pada daerah penelitian berupa sesar dan kekar dengan arah dominan baratlaut-tenggara
dan utara-selatan. Sesar yang terdapat di daerah penelitian diantaranya: Sesar turun Crangah, sesar
mendatar kiri Mangun Plawangan, sesar mendatar kiri Hargotirto, sesar mendatar kiri Kalibuko,
Sesar mendatar kiri Gunung Reto, sesar mendatar kiri Nganti, sesar mendatar kanan Sermo Lor, sesar
turun Hargorejo dan Gawir gunungapi. Sumberdaya yang berada di daerah penelitian berupa
penambangan lava dan breksi andesit Kebo Butak, lahan perkebunan, lahan pertanian dan sumber
daya air. Sedangkan bencana geologi yang terjadi pada daerah penelitian berupa pergerakan massa
batuan.
Sejarah geologi di daerah penelitian dimulai dengan terbentuknya batuan Formasi Kebo
Butak berkisar dari Kala Oligosen Akhir-Miosen Awal. Kala Miosen Tengah-Pliosen mulai
berkembangnya batuan karbonat pada laut dangkal–berlereng. Aktivitas penunjaman Samudera
Hindia di bawah Palung Sunda yang terus berlangsung menyebabkan proses pengankatan
Pegunungan Selatan hingga saat ini, pada daerah penelitian ditandai dengan matinya pengendapan
sedimen karbonat dan mengalami perubahan menjadi lingkungan darat. Proses pembentukan struktur
diinterpretasikan mempunyai kompresi berarah utara selatan, serta proses erosi dan pelapukan
mengakibatkan perubahan topografi Gunung Ijo hingga berubah seperti sekarang. | en_US |