Geologi dan Karakteristik Mineralogi Intrusi Granit Daerah Panyabungan, Mandailing Natal, Sumatra Utara
Abstract
Penelitian ini membahas tentang kondisi geologi daerah Panyabungan dan sekitarnya serta studi mengenai karakteristik mineralogi dan rekahan batuan granit yang merupakan hasil proses magmatisme berumur Trias-Jura. Daerah penelitian berlokasi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatra Utara dengan letak geografis pada 0°25' – 0°50' Lintang Utara & 99°15'E- 100°12' Bujur Timur. Pembentukan granit pada wilayah Madina diakibatkan oleh kolisi antara terrain Sibumasu dan terrain Woyla pada Trias-Jura. Granit diperkirakan hadir sebagai batuan dasar pada suksesi sedimen di sebagian besar wilayah Cekungan Sumatra Utara. Sampel sayatan yang diteliti merupakan sampel milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Sayatan granit dikelompokkan menjadi enam berdasarkan lokasi pengambilan yaitu Granit Batang Natal, Granit Panyabungan, Granit Panyabungan Timur, Granit Tambangan, Granit Kotanopan dan Granit Muarasipongi. Kebanyakan granit menunjukkan tekstur porfiritik, poikilitik dan pertit pada feldspar. Mineralogi granit hampir sama untuk semua granit, terdiri dari kuarsa, alkali feldspar, plagioklas, biotit dan amfibol. Karakteristik rekahan granit terdiri dari tensional dan kekar tarik. Rekahan umumnya terisi oleh kuarsa dan kalsit yang mungkin ikut mengendap dengan seritisasi pada plagioklas. Selain itu, batuan yang mengalami ekspansi akibat presipitasi muskovit, kuarsa dan kalsit pada rekahan menyebabkan perkembangan rekahan tensional yang dapat berpotensi untuk prospek rekahan batuan dasar.