Identifikasi Variasi Kedalaman Kerak dan Low Velocity Zone Menggunakan Analisis Receiver Function di Wilayah Mentawai, Sumatra Barat
Abstract
Kepulauan Mentawai terletak di jalur lempeng tektonik yakni di antara zona
subduksi dan Sesar Sumatra. Kondisi tektonik tersebut menyebabkan wilayah
Mentawai memiliki tingkat seismisitas yang tinggi sehingga sering terjadi
gempabumi tektonik. Tingginya tingkat seismisitas menjadikan wilayah Mentawai
sangat menarik untuk dilakukan studi mengenai struktur bawah permukaan. Pada
penelitian ini studi yang dilakukan yaitu menggunakan metode receiver function
dengan tujuan untuk memperoleh kedalaman kerak samudra dan mengidentifikasi
low velocity zone (LVZ) di bawah Kepulauan Mentawai. Metode tersebut
memanfaatkan konversi gelombang P-ke-S yang memiliki amplitudo lebih tinggi
pada komponen radial daripada gelombang vertikal. Data yang digunakan pada
penelitian ini diunduh dari website IRIS berupa 13 stasiun teleseismik yang
tersebar di sepanjang Kepulauan Mentawai. Informasi fase gelombang yang
diperoleh dari receiver function akan digunakan pada metode Stacking H-κ untuk
memperoleh estimasi kedalaman kerak dan rasio Vp/Vs. Hasilnya menunjukkan
bahwa kedalaman kerak di Kepulauan Mentawai bervariasi dan menunjukkan pola
penunjaman ke arah Pulau Sumatra dengan nilai rasio Vp/Vs yang cukup tinggi.
Tingginya nilai rasio Vp/Vs tersebut disebabkan oleh sedimen yang mengandung
air bebas di dalam ruang pori. Pemodelan sintetik RF juga dilakukan untuk
mengidentifikasi LVZ. Hasil dari LVZ mengindikasikan keberadaan dari batuan
basalt yang mengalami tekanan litostatik akibat penekanan dari sedimen setebal 3
km. Sintetik RF menunjukkan ketebalan kerak samudra di Kepulauan Mentawai
sebesar 8 km dengan shear velocity yang cukup rendah. Hasil dari penelitian ini
telah sesuai dengan kondisi geologi, tektonik, maupun seismisitas di Kepulauan
Mentawai.