GEOLOGI DAERAH WATULIMO DAN SEKITARNYA, KABUPATEN TRENGGALEK, JAWA TIMUR
Abstract
Penelitian ini tentang Geologi Daerah Watulimo Dan Sekitarnya, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Tujuannya dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran satuan geologi, satuan geomorfologi, persebaran struktur dan juga rekonstruksi sejarah geologi pada daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan yaitu berupa studi literatur, tahap lapangan berupa pemetaan geologi dan pengambilan sampel, serta analisis laboratorium berupa analisis petrografi dan analisis mikropaleontologi. Data yang telah didapatkan kemudian akan diolah untuk menghasilkan peta geologi, kolom stratigrafi, peta struktur, serta rekonstruksi sejarah geologi daerah penelitian. Hasilnya daerah penelitian dapat dibagi menjadi 3 (tiga) satuan geomorfologi, yaitu bukit intrusi, perbukitan karst, dan dataran alluvial. Hasilnya menunjukan daerah penelitian memiliki 5 (lima) jenis satuan batuan yaitu Satuan Breksi Vulkanik, Satuan Intrusi Andesit, Satuan Intrusi Diorit, Satuan Batugamping, serta Satuan Endapan Aluvial. Struktur geologi pada daerah penelitian berupa 3 (tiga) sesar. Dua sesar pada daerah penelitian memiliki orientasi arah pada daerah penelitian SW - NE sebagai sesar turun atau normal dan berorientasi E – W berupa sesar geser mengiri turun, arah gaya utama pada sesar tersebut berupa kompresi dengan arah cenderung atua condong SW -NE. Sejarah geologi daerah penelitian dimulai ketika Oligosen dengan proses vulkanisme. Pusat vulkanisme di Jawa pada umur tersebut terletak pada bagian selatan Jawa (Sribudiyani dkk., 2003). Proses tersebut menghasilkan membentuk Satuan Breksi Vulkanik. Pada oligosen akhir aktivitas vulkanisme mebentuk intrusi batuan andesit dan intrusi batuan diorite dan Satuan Breksi Vulkanik mengalamai proses erosi Sehingga intrusi yang dapat tersingkap. Pada umur Miosen Awal, Jawa mengalami kenaikan muka air laut. Kenaikan muka air laut tersebut yang membentuk pengendapan batugamping. Pada Miosen Awal juga terjadi proses terjadi Subduksi Neogen yang menghasilkan tektonik kompresi pada Pulau Jawa. Akibat subduksi tersebut membentuk aktivitas pensesaran, terbentuk pertama kali adalah yang memliki arah SW – NE sebagai sesar turun atau normal setelah itu terbentuk sesar berorientasi E – W berupa sesar geser mengiri turun, arah gaya utama pada sesar tersebut berupa kompresi dengan arah yang sama yakni berarah SE - NE. yang kuat disebabkan oleh adanya pengangkatan pada daerah penelitian. Zona sesar membetuk zona lemah sehingga mudah terjadi proses erosi sehingga dapat mengakibatkan pembentukan Satuan Endapan Aluvial dan Satuan Breksi Vulkanik.