Analisis Operator Filter Second Vertical Derivative (SVD) Pada Data Gayaberat Menggunakan Pemrograman Python
Date
2021-09-10Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini membahas mengenai metode Second Vertical Derivative (SVD) dengan
menggunakan Operator Filter SVD yang diaplikasikan pada data anomali gayaberat
menggunakan Pemrograman Python. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat performa
masing – masing teknik perhitungan nilai anomali SVD pada data sintetik dan juga data
lapangan menggunakan bahasa pemrograman Python. Penelitian tugas akhir ini
menggunakan 5 model sintetik diantaranya Model Sintetik Satu Sumber Anomali dengan
variasi kedalaman Dangkal, Menengah, Dalam, Model Sintetik Dua Sumber Anomali,
Model Sintetik Dua Sumber Anomali Tumpang Tindih. Dan juga digunakan penggunaan
Data Lapangan di Situs Fallon, Nevada yang diperoleh dari data Geothermal Data
Repository (GDR). Pengerjaan tugas akhir ini menggunakan software Jetbrains Pycharm
untuk penyusunan script pemrogramannya. Metode konvolusi matriks 2D dilakukan dengan
menumpangkan suatu Window Kernel yang berisi angka – angka pengali pada setiap piksel
yang ditimpali, kemudian nilai jumlah diambil dari hasil – hasil perkalian tersebut, Kernel
disini merupakan Operator – Operator Filter SVD yang digunakan dalam penelitian tugas
akhir ini, diantaranya Operator Henderson & Ziets (1949), Operator Elkins (1951), dan
Operator Rosenbach (1953) yang nantinya akan dilakukan proses konvolusi matriks 2D
dengan data grid anomali gayaberat. Maka didapatkan hasil pada data sintetik setiap
Operator mampu mendelineasi tepian anomali yang ada namun akan optimal hanya pada
data berstruktur dangkal atau berfrekuensi tinggi, sehingga data dengan variasi kedalaman
dalam akan tidak optimal hal ini dikarenakan adanya pengaruh efek regional dari anomali
yang dibentuk, kemudian hasil SVD yang optimum didapatkan pada Operator Elkins (1951)
hal ini ditunjukkan pada setiap data sintetik yang digunakan bahwa Operator Elkins (1951)
memiliki nilai pergeseran anomali secara relatif yang paling kecil dan paling representatif.
Selanjutnya analisis dilakukan pada Data Lapangan Situs Fallon Nevada. Hasil yang paling
optimal didapatkan pada Operator Elkins (1951) dikarenakan mampu memvisualisasikan
hasil yang optimal dengan resolusi hasil yang lebih jelas, didapatkan batas – batas tepian
anomali yang paling representatif bila dibandingkan operator lainnya.
kata kunci: SVD (Second Vertical Derivative), Python, Fallon, HGG