• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF EXPLORATION AND PRODUCTION TECHNOLOGY
    • PETROLEUM ENGINEERING (TEKNIK PERMINYAKAN)
    • STUDENTS INTERNSHIP REPORT (PE)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF EXPLORATION AND PRODUCTION TECHNOLOGY
    • PETROLEUM ENGINEERING (TEKNIK PERMINYAKAN)
    • STUDENTS INTERNSHIP REPORT (PE)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Electrical Submersible Pump Design & Operation

    Thumbnail
    View/Open
    Laporan KP_101316127_Diana Olivia.pdf (3.913Mb)
    Date
    2019-08-30
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pada era sekarang, migas masih menjadi andalan bagi setiap orang, terutama di Indonesia yang mana konsumsi migas setiap tahunnya selalu meningkat. Setiap perusahaan tentu menginginkan produksi yang relatif baik, namun pada lapangan-lapangan tua (mature field) pasti memiliki produksi yang kian menurun setiap tahunnya. Hal tersebut tentunya menjadi masalah yang besar bagi penduduk Indonesia, maka dari itu diperlukan metode pengangkatan buatan (artificial lift) yang mana dapat meningkatkan kembali produksi migas pada mature field. Artificial lift terdapat beberapa jenis seperti gas lift, electrical submersible pump, progressive cavity pump, dll. Pemilihan artificial lift sendiri merujuk kepada kondisi sumur atau lapangan yang akan diimplementasikan. Pada sumur kali ini dipilih artificial lift berjenis electrical submersible pump (ESP). Untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pompa maka dilakukan desain ulang agar lebih optimal. Laju produksi fluida berpengaruh terhadap pemilihan jenis dan ukuran pompa. Desain ESP memperhatikan total stages, intake pressure, intake rate, discharge pressure dan discharge rate dalam melihat optimum suatu pompa. Pada laporan ini akan dilakukan desain ulang ESP yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sumur yang optimum. Dalam penggunaan ESP tentu saja memiliki beberapa kekurangan atau masalah (ESP Problem) seperti kepasiran, jetting, motor terbakar, dll. Masalah seperti kepasiran biasanya menyebabkan shaft stuck hingga patah. Jetting biasanya disebabkan oleh tekanan formasi itu sendiri atau dikarenakan jarak pompa terhadap perforasi lumayan dekat. Motor terbakar biasanya disebabkan oleh masuknya air kedalam motor, yang biasanya juga diawali oleh rusaknya housing motor sehingga air dapat menembus masuk hingga ke motor. Apabila terjadi masalah pada ESP di dalam sumur, maka perlu di lakukan pengangkatan satu rangkaian komplesi untuk di analisa penyebab masalah pada pompa. Kegiatan analisa pada kerusakan ESP biasanya disebut DIFA (Dismantle Inspection Failure Analysis), yang mana merupakan kegiatan pembongkarang spare part dari ESP itu sendiri agar dapat diketahui masalah yang terjadi secara fisik.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/484
    Collections
    • STUDENTS INTERNSHIP REPORT (PE)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV