ANALISIS KEEKONOMIAN PEMANFAATAN LIMBAH BUNGKIL INTI SAWIT SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF TERNAK AYAM DENGAN METODE NPV (STUDI KASUS DI PTPN 7 UNIT BEKRI LAMPUNG)
Abstract
PTPN 7 adalah badan usaha milik Negara yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa
sawit serta penjualan dan pemasaran hasil produksi, serta menjalankan usaha agrobisnis
dan agroindustri. Pada bungkil inti sawit atau yang sering disingkat BIS adalah salah satu
limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif pada ternak khusunya ayam. BIS
mengandung air dibawah 10%, protein 14-17%, dan serat kasar sebesar 12-18%. Fraksi
nutrisi berupa selulosa, lemak, protein, arabinoxilan, glukoronoxilan, dan mineral. Bahan
ini dapat dijadikan pakan alternatif bagi pakan ternak khususnya ayam dan harga pakan
tersebut Rp 8.000/kg, dengan harga yang murah dapat menekan biaya pakan ternak. Dalam
proses pembuatan pakan aternatif terdapat beberapa tahapan yang dilakukan. Sebagian atau
seluruh proses tersebut membutuhkan beberapa peralatan dan perlengkapan yang
dibutuhkan. Proses pembuatan menggunakan mesin dan alat yang besar sebagai
pendukung dalam pembuatan pakan alternatif ini, seperti: Toren 30.000L, EM4, gula, toren
2000l, pompa air, pompa screw, mesin packing, mesin pengering, dan plastik. Dengan total
biaya operasional sebesar Rp 22.481.064.417, total biaya investasi Rp 860.005.000, dan
HPP Rp 2997.475256/kg. Berdasarkan perhitungan, diketahui bahwa nilai NPV sebesar
NPV > 0, sehingga hal tersebut dapat diartikan bahwa proyek akan menghasilkan
keuntungan. Pada laporan ini menjelaskan tentang proses pembuatan produk pakan ternak
pada bungkil inti sawit dan pemanfaatannya pada ternak ayam khusunya ayam kampung
yang penulis eksperimen sendiri. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu
pengamatan lapangan, eksperimen dan wawancara.
Kata kunci: Bungkil inti sawit, pakan alternatif, NPV, unggas.