• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF COMMUNICATION AND DIPLOMACY
    • INTERNATIONAL RELATIONS (HUBUNGAN INTERNASIONAL)
    • DISSERTATIONS AND THESES (IR)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF COMMUNICATION AND DIPLOMACY
    • INTERNATIONAL RELATIONS (HUBUNGAN INTERNASIONAL)
    • DISSERTATIONS AND THESES (IR)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Faktor Atribusi Nasional dan Sistem Internasional dalam Pertimbangan Kebijakan Luar Negeri India saat Keluar dari Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) pada 2019

    Thumbnail
    View/Open
    Skripsi_108218049_Ersa Virlidya Destia.pdf (1.522Mb)
    Date
    2022
    Author
    Destia, Ersa Virlidya
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tahun 2013 merupakan tanda awal India aktif bergabung membahas negosiasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Forum tersebut merupakan salah satu Free Trade Agreement (FTA) mega-regional di Indo-Pasifik untuk mengatur perdagangan, investasi, intellectual property, maupun teknis kerja sama ekonomi. Pada awal pembentukan RCEP terdiri dari The Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), India, Cina, Korea Selatan, Jepang, Australia, dan Selandia Baru (ASEAN+6). Maka RCEP menjadi harapan bagi India untuk meningkat perekonomian, memperluas akses perdagangan, mewujudkan Make in India, Neighborhood First Policy, memantau perkembangan status teritorial di Laut Cina Selatan (LCS), dan menghindari noodle bowl effect. Namun, pada 4 November 2019, saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Bangkok, India memutuskan untuk tidak terlibat lagi di dalam RCEP. Keputusan tersebut menunjukkan India menjauh dari RCEP berdasarkan ketentuan kebijakan luar negerinya. Padahal mitra lainnya tidak menginginkan ketetapan tersebut terjadi. Kasus tersebut menjadi penting untuk meneliti pertimbangan India ketika membentuk kebijakan luar negeri terhadap RCEP tahun 2019. Pembentukan kebijakan tersebut dianalisis menggunakan Teori Decision Making Process kebijakan luar negeri. Sehingga penelitian ini menjelaskan salah satu dari faktor tersebut yaitu atribusi nasional dan sistem internasional yang menyebabkan India keluar dari RCEP pada 2019. Upaya penelitian ini menerapkan metode kualitatif dari data sekunder serta teknik analisis sekunder (secondary analysis). Penelitian ini berargumen bahwa atribusi nasional dan sistem internasional dengan mempertimbangkan aspek geografis, demografis, sistem politik, kapabilitas ekonomi, dan anarki. Oleh sebab itu, penelitian ini membuktikan bahwa India berhenti dari RCEP sebagai sebuah kebijakan luar negeri yang dilatarbelakangi oleh faktor tersebut.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/5376
    Collections
    • DISSERTATIONS AND THESES (IR)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV