PENGOLAHAN DAN PEMODELAN DATA MAGNETOTELURIK PADA DAERAH PANAS BUMI
Abstract
Pada tahap awal eksplorasi panas bumi, berbagai macam survei dilakukan dengan keahlian yang berbeda seperti geologi, geofisika dan geokimia. Tujuan dari pengamatan ini untuk mendapatkan gambaran kondisi bawah permukaan.Metode magnetotelurik merupakan metode pasif dalam mengukur tahanan jenis pada batuan dengan sumber yang berfrekuensi cukup rendah. metode ini memiliki kemampuan penetrasi yang cukup dalam sekitar 2-3 km sehingga dapat mengetahui gambaran sistem panas bumi dari persebaran nilai medan listrik dan medan magnet pada batuan di bawah permukaan. Pengolahan data magnetotellurik dibagi menjadi dua jenis yaitu berdasarkan durasi waktu pengukuran dan berdasarkan crosspower. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SSMT2000 dan MT editor. Kemudian pemodelan data 2 dimensi dengan metode inversi Non Linear Conjugate Gradient dilakukan pada software WinGLink. Berdasarkan pengolahan dan pemodelan data yang telah dilakukan diketahui kurva resistivitas pada area panas bumi biasanya bercirikan huruf “L” sehingga pada rentang nilai resisitivitas tinggi mengidentifikasikan batuan sumber panas bumi, untuk nilai resistivitas sedang dapat diinterpretasikan sebagai reservoar, dan nilai resistivitas rendah dapat berupa batuan pendudung atau clay cap. Pemodelan daerah panas bumi menggunakan data magnetotelurik yang dapat menggambarkan sistem panas bumi pada area pengukuran