dc.description.abstract | Feriando Kurniawan. 101216129. Geologi Daerah Pejukutan dan Sekitarnya,
Kecamatan Nusapenida, Kabupaten Klungkung, Bali.
Tugas akhir dilakukan dengan pemetaan geologi lapangan di Daerah Pejukutan
dan sekitarnya, Kecamatan Nusapenida, Kabupaten Klungkung, Bali karena
daerah tersebut memuat Formasi Selatan dan tersingkap batuan karbonat dengan
kondisi sangat baik, dan memiliki pelamparan yang luas. Kompleks batuan
karbonat yang tersingkap pada Formasi Selatan memiliki perbedaan lithofacies
sebagai penciri adanya perbedaan lingkungan pengendapan. Secara umum,
penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kondisi geologi dan sejarah geologi di
daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan meliputi tahap persiapan,
tahap pendahuluan, tahap pengambilan data, tahap pengolahan dan analisis data
lapangan, serta tahap penyusunan laporan tugas akhir. Geomorfologi daerah
penelitian dibagi menjadi dua satuan geomorfologi, yaitu Satuan Geomorfologi
Perbukitan Karst dan Satuan Geomorfologi Bukit Menara Pantai (Stack and
Arches). Sejarah geologi daerah penelitian dimulai pada umur Oligosen Akhir –
Miosen Awal (Te4 – Te5) dengan terbentuknya fase pertama sistem karbonat
terumbu (carbonat reef system) dengan diendapkannya Satuan Fasies Zona 1 pada
lingkungan pengendapan Back Reef, dan Satuan Fasies Zona 2 pada lingkungan
pengendapan Reef Crest. Pada umur Miosen Awal (Tf1) terjadi penurunan muka
air laut sehingga menyebabkan terbentuknya sistem karbonat terumbu yang baru.
Terbentuknya sistem karbonat terumbu yang kedua pada umur Miosen Awal –
Miosen Akhir (Tf1 – Tf3) dengan diendapkannya Satuan Fasies Zona 3 pada
lingkungan pengendapan Talus, Satuan Fasies Zona 4 pada lingkungan
pengendapan Reef Crest, dan Satuan Fasies Zona 5 pada lingkungan pengendapan
Reef Front. Pada umur Pliosen seluruh daerah pengendapan mengalami
pengangkatan dan muncul diatas permukaan laut, sehingga terjadi proses
pelapukan dan erosi yang kemudian membentuk morfologi permukaan seperti saat
ini. | en_US |