Karakteristik Endapan Nikel Laterit Blok D2 dan E2, WIUP PT. Sinar Jaya Sultra Utama, Desa Waturambaha, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara
Abstract
Sumber daya nikel dunia sebagian besar dihasilkan oleh proses lateritisasi. Faktor 
yang mempengaruhi terbentuknya endapan nikel laterit adalah batuan dasar sebagai 
sumber, iklim, reagen kimia dan vegetasi, struktur pada batuan, morfologi dan 
topografi lokal, dan waktu. Lengan Timur dan Tenggara Sulawesi terdiri atas 
kompleks batuan ultramafik yang cukup masif, dimana batuan ultramafik adalah 
jenis batuan sumber terbaik bagi nikel laterit. Penelitian ini bertujuan untuk 
meninjau kondisi geologi dan faktor lateritisasi mana saja yang berperan pada 
pembentukan cadangan nikel di Wilayah Kerja PT. Sinar Jaya Sultra Utama, 
Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, juga merumuskan karakteristik endapan nikel 
pada lokasi tambang. Fokus penelitian ini adalah membandingkan karakteristik 
endapan dua blok aktif, yaitu Blok D2 dan E2 dengan metode elaborasi data lubang 
bor milik perusahaan dan ditambah dengan data primer yang diambil di lapangan. 
Data primer yang digunakan adalah deskripsi singkapan profil endapan, petrografi 
batuan dasar, dan analisis Xray Flouresence dari kedua blok yang dibandingkan. 
Hasil yang didapat adalah karakter fisik kedua blok cukup kontras berbeda. 
Perbedaan yang nampak adalah karakteristik fisik meliputi material penyusun dan 
rona fisik endapan. Blok D2 berwarna relatif jingga dan didominasi material tanah 
sedangkan Blok E2 berwarna kuning kehijauan dengan dominasi material berbatu. 
Selain secara fisik, secara kimiawi didapatkan perbedaan berupa proses pengkayaan 
unsur nikel juga asosiasi mineral penyusun tiap blok.
