Show simple item record

dc.contributor.authorAji, Muhammad Khatami
dc.date.accessioned2022-03-15T00:07:52Z
dc.date.available2022-03-15T00:07:52Z
dc.date.issued2022-03-09
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/5522
dc.description.abstractSecara geografis daerah penelitian didominasi oleh perbukitan yang sangat erat kaitannya dengan aktivitas tektonik regional yang bekerja didaerah tersebut. Berdasarkan Peta Geologi Lembar Majenang. daerah penelitian tersusun atas batuan berumur tersier yaitu Formasi Rambatan (Tmr), Anggota Gunung Hurip Formasi Halang (Tmhg) dan Formasi Halang (Tmph). Secara geologi daerah penelitian menunjukan adanya struktur geologi yang kompleks berupa deformasi yang diakibatkan adanya daya berarah Utara-Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk membagi satuan geomorfologi daerah penelitian berdasarkan bukti-bukti di lapangan, membagi satuan batuan daerah penelitian berdasarkan data singkapan yang ditemui di daerah penelitian beserta analisis stratigrafinya, menganalisis struktur geologi yang terdapat di daerah penelitian yang mencakup geometri, kinematika, dan dinamika, membuat peta geologi daerah penelitian, dan merekonstruksi sejarah geologi daerah penelitian. Penelitian ini melalui empat tahap yaitu tahap pendahuluan yang berisi penyiapan data literatur, lalu tahap pengambilan data di daerah penelitian secara langsung, setelah itu tahap pengolahan dan analisis data yang telah diambil, dan tahap yang terakhir adalah penyusunan laporan. Berdasarkan analisis geomorfologi didapatkan pada daerah Cilebak dan sekitarnya dapat dibagi menjadi dua satuan geomorfologi, yaitu punggungan/perbukitan blok sesar dan dataran denudasional. Berdasarkan analisis stratigrafi, satuan batuan pada daerah penelitian dapat dibagi menjadi tiga satuan tidak resmi dengan urutan dari tua ke muda adalah satuan breksi sisipan batupasir berumur Miosen Tengah sampai Miosen Akhir, satuan batupasir batulempung berumur Miosen Akhir sampai Pliosen Awal, dan satuan batugamping berumur Miosen Akhir sampai Pliosen Awal. Berdasarkan analisis struktur dengan menggunakan data kekar gerus dan urat pada daerah penelitian, diketahui adanya sesar naik dengan arah tegasan utama relatif barat-timur dan 2 (dua) sesar geser mengiri dengan arah relatif barat laut-tenggara, serta 1 (satu) sesar geser menganan dengan arah relatif timurlaut-baratdaya yang identik dengan tektonisme Pulau Jawa kala Miosen. Proses pengendapan satuan breksi pada daerah penelitian dimulai pada miosen tengah hingga miosen akhir (N9-N16) pada mekanisme pengendapan turbidit ke laut dalam, dikarenakan adanya aktivitas vulkasnime ketika batupasir-batulempung masih terendapkan. Kemudian satuan batupasir-batulempung diendapkan pada kala miosen akhir sampai pliosen awal (N16-N19) pada mekanisme pengendapan turbidit kipas bawah laut bagian tengah. Bersamaan dengan pengendapan satuan batupasir-batulempung terjadi pula pengendapan satuan batugamping karena terjadi proses regresi yang membawa rombakan gamping di laut dangkal ke laut dalam yang menciptakan pula bentuk Kipas Bawah Laut. Pada daerah penelitian terjadi fase tektonik kompresi pada Kala Pliosen-Pleistosen. Hal tersebut disebabkan oleh gaya tekan berarah utara-selatan yang membentuk struktur sesar naik pada batas satuan breksi sisipan batupasir, terbentuk pula struktur lipatan berupa antiklin pada daerah penelitian. Setelah itu terjadi Kembali fase tektonik kompresi berarah utara-selatan yang kemudian membentuk Sesar-sesar geser seperti yang disebutkan di atas.en_US
dc.titleGeologi Daerah Cilebak dan Sekitarnya, Kabupaten Kuningan, Jawa Baraten_US
dc.title.alternativeGeology of Cilebak Area, Kuningan Regency, West Javaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record