| dc.description.abstract | Energi merupakan kebutuhan pokok setiap makhluk hidup untuk keberlangsungan hidupnya. Sehingga meningkatnya jumlah penduduk di dunia akan berbanding lurus dengan peningkatan kebutuhan energi. Terdapat dua jenis energi di dunia, yaitu energi yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui. Dengan keterbatasan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, maka perlu adanya pemanfaatan sumber energi yang dapat diperbaharui (energi baru terbarukan), salah satunya adalah panas bumi.
Panas bumi (geothermal) adalah energi baru dan terbarukan yang kini banyak dikembangkan. Pemanfaatan panas bumi dapat digunakan secara langsung maupun tidak langsung. Pemanfaatan secara tidak langsung tersebut memerlukan tahap-tahap kegiatan yang kompleks dan studi yang mumpuni hingga dapat dimanfaatkan oleh manusia. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) merupakan salah satu bentuk pemanfaatan energi panas bumi. Namun, tidak semua sistem panas bumi dapat digunakan untuk pembangkit listrik, melainkan hanya sistem panas bumi yang memiliki entalpi tinggi. Untuk sistem berentalpi rendah dapat dimanfaatkan secara langsung, antara lain untuk pemanas ruangan, pemandian air hangat, dll.
Seperti halnya dengan energi fosil (minyak dan gas), energi panas bumi juga melalui tahapan antara lain survei pendahuluan, eksplorasi, studi kelayakan, eksploitasi, hingga pemanfaatan. Dalam tahap- tahap tersebut, pengeboran adalah salah satu kegiatan yang wajib dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui informasi di bawah permukaan serta untuk mengeluarkan fluida panas dari dalam bumi. Oleh karena itu, penentuan lokasi pengeboran dan casing menjadi hal yang harus dipelajari berdasarkan kondisi suatu lapangan panas bumi. Agar produksi panas bumi dapat berlangsung lama, maka perlu adanya upaya untuk menjaga kontinuitasnya. | en_US |
