Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil SDA, dan Dana Otonomi Khusus Terhadap Tingkat Kemiskinan Provinsi Aceh
Abstract
Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia sejak dulu
hingga saat ini. Berbagai cara telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan kemiskinan.
Salah satu upaya yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia adalah dengan mengeluarkan
kebijakan otonomi daerah. Adanya kebijakan ini memberikan wewenang kepada pemerintah
daerah untuk mengatur daerahnya sendiri. Kebijakan ini diberikan kepada seluruh provinsi
di Indonesia, termasuk Provinsi Aceh. Aceh merupakan provinsi dengan tingkat kemiskinan
tertinggi di Pulau Sumatera meskipun memiliki pendapatan asli daerah (PAD) yang lebih
besar dari provinsi dengan tingkat kemiskinan terendah di Pulau Sumatera. Aceh juga
memiliki dana bagi hasil sumber daya alam (DBH SDA) yang lebih besar dari pada provinsi
Sumatera Barat dan Bangka Belitung. Selain itu Aceh juga mendapatkan dana otonomi
khusus (DOK) yang mana dana ini hanya diberikan kepada Provinsi Aceh, Papua dan Papua
Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh PAD, DBH SDA dan DOK
terhadap tingkat kemiskinan Provinsi Aceh periode 2008-2019. Penelitian ini menggunakan
regresi data panel dengan melibatkan 23 kabupaten/kota Provinsi Aceh. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pendapatan asli daerah dan dana otonomi khusus memiliki pengaruh
yang signifikan dan negatif terhadap tingkat kemiskinan. Sementara itu dana bagi hasil
sumber daya alam secara signifikan berpengaruh positif terhadap tingkat kemiskinan di
Aceh.