Rekonstruksi Cekungan Berdasarkan Kematangan Termal dan Pengaruhnya Terhadap Potensi Hidrokarbon di Cekungan Bintuni, Papua
Abstract
Terdapat sejumlah cekungan migas prolifik yang tersebar di Kawasan Indonesia Timur, salah satunya di Cekungan Bintuni. Namun, pembahasan potensi di daerah tersebut masih sedikit diidentifikasi terlebih penelitian yang diintegrasikan dengan evaluasi geokimia. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengevaluasi geokimia batuan induk serta melakukan pemodelan 1D untuk mengetahui peristiwa tektonik yang bekerja. Adapun data penelitian terdiri dari data geokimia berupa data TOC, pirolisis, reflektensi vitrinit, dan biomarker serta data seismik. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Petrel dan Petromod. Daerah penelitian tersusun atas dua struktur utama yakni sesar geser berarah barat-timur dan sesar naik berarah baratlaut-tenggara. Aktivitas tektonik pada Oligosen dan Pliosen, yang menghasilkan fitur struktur bunga positif dan antiklin, menjadi kunci dalam mengakumulasi potensi hidrokarbon. Selain itu, hasil evaluasi geokima menunjukkan terdapat tiga batuan yang berpotensi menjadi batuan induk, yakni Formasi Ainim, Kelompok Kembelangan Bawah, dan Formasi Kais. Pemodelan 1D menunjukkan peristiwa pemekaran pada Jura, pemendaman pada Paleosen dan Miosen sebagai akibat dari inisiasi pembentukan foreland basin, serta kolisi pada Oligosen dan Pliosen.