Show simple item record

dc.contributor.authorPratama Putra, Akbar
dc.date.accessioned2022-03-21T21:43:05Z
dc.date.available2022-03-21T21:43:05Z
dc.date.issued2022-03-21
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/6011
dc.description.abstractAkbar Pratama Putra. 104117051. Analisis Biaya Dan Waktu Pada Proyek Pembangunan Mess Loyola Di Semarang. Manajemen konstruksi mempelajari suatu ilmu tentang bagimana cara memimpin sebuah organisasi yang meliputi kegiatan seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, serta pengendalian terhadap sumber-sumber yang ada guna mencapai suatu tujuan yang efektif dan efisien. Studi kasus pada penelitian ini yaitu pembangunan proyek mess loyala 2 (dua) lantai di Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya dan waktu yang akan mempengaruhi percepatan atau perlambatan proyek. Penelitian ini menggunakan data kumulatif yaitu data yang terjadi sebenarnya di lapangan. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode Earned Value. Metode Earned Value digunakan untuk pengendalian proyek berskala besar dan cukup kompleks harus ditangani secara sistematis, terbuka dan komunikatif. Metode Earned Value mengkombinasikan biaya, jadwal, dan pekerjaan. Tiga indikator dasar yang menjadi acuan dalam metode Earned Value yaitu: BCWS (Budgeted Cost Of Work Schedule), BCWP (Budgeted Cost Of Work Performed), dan ACWP (Actual Cost Of Work Performed). Untuk mengukur kinerja proyek dilakukan analisis penyimpangan pada biaya dan waktu dengan cara menghitung elemen-elemen yang digunakan dalam melakukan analisis kinerja proyek meliputi: CV (Cost Variance), SV (Schedule Variance), CPI (Cost Performance Index), SPI (Schedule Performance Index), dan EAC (Estimate At Completion). Selanjutnya dilalukan metode percepatan proyek dengan menggunakan perhitungan Crashing, percepatan durasi menimbulkan penambahan biaya konstruksi, penambahan biaya konstruksi tergantung dengan durasi percepatan yang direncanakan serta total biaya setelah percepatan. Dalam melakukan percepatan dilakukan penambahan 4 jam kerja lembur dengan produktifitas untuk 4 jam lembur diperhitungkan sebesar 60% dari produktifitas normal. Hasil analisis didapatkan biaya pelaksanaan proyek lebih besar dari biaya yang direncanakan yaitu meningkat dari yang sebelumnya Rp. 1,258,000,000 menjadi Rp. 1,338,687,386.236 ditunjukan juga dengan hasil perhitungan nilai CV (Cost Variance) menunjukan positif yang artinya biaya lebih besar dan nilai CPI (Cost Performance Index) sebesar 0,940 < 1. hasil perhitungan SV (Schedule Variance) menunjukan perubahan angka dari negatif ke positif yang berarti proyek mengalami keterlambatan dan berubah menjadi proyek lebih cepat. Proyek pembangunan Mess Loyola dapat dilakukan percepatan dimana yang sebelumnya dikerjakan selama 143 hari waktu normal dapat dipercepat menjadi 133 hari dan mengalami pertambahan biaya sebesar Rp. 136,751,606.00 menjadi Rp. 1,475,438,992 karena penambahan 4 jam lembur.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Pertaminaen_US
dc.subjectManajemen Konstruksi, Earned Value, Biaya, Jadwal, kinerja dan Percepatan.en_US
dc.titleANALISIS BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN MESS LOYOLA DI SEMARANGen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record