PENYUSUNAN TATA KERJA ORGANISASI DAN PEDOMAN PENERIMAAN MODEL RESERVOIR DEVELOPMENT KE OPERASI
Abstract
Fase development merupakan tahapan kegiatan di suatu perusahaan migas yang ditandai dengan pembangunan fasilitas surface dan berakhir dengan keluarnya fluida migas dari dalam bumi. Setelah berakhirnya fase development, aktivitas perusahaan migas akan masuk pada fase operasi (produksi). Dalam peralihan fase development ke operasi dibutuhkan suatu berkas yang mengatur dalam cara pengalihan asset perusahaan berupa model reservoir yaitu Pedoman “Model Acceptance Criteria” dan Tata Kerja Organisasi (TKO). Tujuan dibuatnya berkas ini adalah untuk mewujudkan prinsip transparansi, integritas dan akuntabilitas perusahaan, meningkatkan efektivitas mekanisme hand over model reservoir dari fase development ke fase operasi, serta terwujudnya keseragaman model reservoir yang sesuai dengan kriteria. Pembuatan berkas dilakukan di Fungsi Petroleum Engineering PT Pertamina EP Cepu dan untuk keperluan perusahaan. Dalam pembuatannya dibutuhkan berkas pendukung seperti Annual Report perusahaan, format khusus dari perusahaan, peraturan pemerintah dan Undang-undang serta buku panduan “Teknik Reservoir Teori dan Aplikasi” dari Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS). Diantaranya model reservoir yang baik harus mencakup pembuatan 3D cube, model grid, model grid fracture, model fasies, model petrofisika, kontak hidrokarbon dan coarse model. Hasil yang didapatkan dari pembuatan berkas tersebut, berkas TKO sangat berguna untuk dijadikan pegangan dalam kegiatan hand over asset model reservoir dari fase development ke fase operasi. Begitu pula dengan berkas Pedoman “Model Acceptance Criteria”, sebagai acuan dalam pembuatan model reservoir dengan kriteria yang baik.