Analisis Efisiensi Corrosion Inhibitor Organik dan Anorganik
Abstract
Penelitian ini membandingkan nilai efisiensi inhibisi dari inhibitor korosi organik dan anorganik pada pengurangan laju korosi. Bertujuan sebagai tahap seleksi dan analisis mengenai pengaruh inhibitor korosi pada sample fluida brine JB dan crude oil JB. Inhibitor organik yang digunakan adalah ekstrak daun teh (Camellia sinensis), karena mudah didapatkan, harga relatif murah, serta memiliki kandungan tanin, polifenol dan katekin. Sedangkan inhibitor anorganik yang digunakan adalah Cortron IRN-316, diformulasikan untuk fluida hidrokarbon dengan kandungan air yang rendah maupun yang tinggi. Metode yang digunakan adalah metode kehilangan berat (weight loss method) dalam tes perendaman secara statis (static immersion test), yaitu pengujian korosi dengan cara melakukan perendaman kupon korosi (corrosion coupon) dalam fluida uji. Prosedur penelitian mengacu pada prosedur standar uji korosi ASTM G1-90, ASTM G170-06, dan NACE RP7055. Jenis kupon korosi yang digunakan adalah material carbon steel AISI 1018 standar material dari NACE MR0175. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inhibitor organik tidak bekerja efektif pada media brine JB dan crude oil JB. Sedangkan, inhibitor anorganik bekerja efektif pada media brine JB dalam konsentrasi yang lebih kecil (100 ppm), dengan nilai efisiensi inhibisi sebesar 10.67%. Pada media crude oil JB penambahan konsentrasi inhibitor anorganik sebesar 300 ppm memiliki laju korosi yang lebih kecil nilainya dibandingkan dengan penambahan konsentrasi inhibitor anorganik sebesar 100 ppm.