dc.description.abstract | Shale gas adalah salah satu unconventional hydrocarbon yang sangat berlimpah secara resource
contohnya seperti Barnett Shale Reservoir di Texas, AS. Namun shale gas memiliki porositas dan
permeabilitas yang sangat kecil (micro – Darcy). Oleh karena itu dibutuhkan metode hydraulic
fracturing untuk meningkatkan nilai permeabilitas dan porositas sehingga hidrokarbon bisa ter
produksi. Tetapi, biaya melakukan metode ini cukup mahal. Maka dari itu, dibutuhkan bentuk
fracture yang tepat sehingga menghasilkan produksi yang optimum. Pada penelitian ini bertujuan
untuk menganalisa efek bentuk fracture dan fracture design parameter (fracture width dan half
length) terhadap performa produksi gas. Metode analisis data menggunakan CMG GEM untuk
pembuatan model reservoir. Data yang digunakan adalah data dari Barnett shale. Hasil simulasi
menunjukan adanya perbedaan hasil kumulatif gas di antara bentuk fracture yang diuji, penelitian
ini juga menganalisis sensitivitas facture design parameter didapatkan bahwa dengan menambah
lebar dari fracture akan menghasilkan kumulatif gas yang besar dan dengan menambah ukuran
panjang dari half-length akan menaikkan produksi gas, ini juga karena adanya peningkatan nilai SRV
(Stimulated reservoir volume) sehingga produksi gas meningkat.
Kata kunci: shale gas, fracture geometry, hydraulic fracturing, fracture design parameter, fracture
width, half length, cumulative gas | en_US |