Show simple item record

dc.contributor.authorLiona, Jenny Gita
dc.date.accessioned2022-09-06T08:42:07Z
dc.date.available2022-09-06T08:42:07Z
dc.date.issued2022-09-06
dc.identifier.citationBemmelen, R.W.V. (1949). The Geology of Indonesia. Martinus Nyhoff. Netherland : The Haque. Bernabini, M dan Cardarelli. (1997). Variabel Damping Factors in Travel Time Tomography. Journal of Applied Geophysics 38, 131-141. Berryman, J. (1991). Lecture Notes On Nonlinear Inversion and Tomography. Lawrence Livermore National Laboratory Technical Report. Burger, R. (1992). Exploration Geophysics of The Shallow Subsurface. New Jersey : Prentice Hall. David, K.H.P, Suhendi, C, Sule, R.M.R dan Ryannugroho,R. (2016). Pemodelan Tomografi Seismik Waktu Tempuh Dengan Model Konseptual Area Geothermal (Studi Kasus : Data Sintetik). Bandung : ITB Dirjen EBTKE. (2017). Potensi Panas bumi Indonesia. Jilid 1. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. Grandis, H. (2009). Pengantar Pemodelan Inversi Geofisika. Jakarta : Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI). Geothermal Energy Association. (2016). 2016 Annual U.S & Global Geothermal Power Production Report. Geo-Energy. Hochstein, M.P dan Brown, P.R.L. (2000). Surface Manifestation of Geothermal Systems with Volcanic Heat Sources. San Diego : Academic Press. Hochstein, M.P dan Sudarman, S. (2008). History of geothermal exploration in Indonesia from 1970 to 2000. Geothermics, 37 (3), 220-266. Iskandar, A. (2013). Tomografi Seismik 3D Pada Lapangan Panas bumi “X”. Makassar : Skripsi Geofisika Universitas Hasanuddin Okabe, A, et all. (1992). Spatial Tessellations : Concepts and Application of Voronoi Diagrams Second Edition. Wiley Press. Kamil, I. (2020). Pemodelan Struktur Kecepatan Seismik Gelombang P, Kecepatan Seismik Gelombang S dan Pottion Ratio Pada Daerah Vulkanik Kabupaten Tanggamus Berdasarkan Tomografi Seismik Menggunakan Data Microeartquake (MEQ) Desember 1992-Februari1993. Lampung Selatan : Institut Teknologi Sumatera Kearey, P., Brooks, M. Hill, I. (2002). An Introduction to Geophysical Exploration, 3rd ed. Oxford : Blackwell Science. Koesoemadinata R.P. (1982). Prinsip Sedimentologi: Jilid 2. Jurusan Tektnik Geologi ITB. Bandung. Koulakov, I dan Shapiro, N. (2021). Seismic Tomography of Volcanoes. Encylopedia of Earthquake Engineering. Monalia, P. (2011) .Analisis Model Kecepatan Berdasarkan Tomografi Waktu Tempuh,. M.S. thesis. Jakarta : Universitas Indonesia Mujihardi, B. Widiyantoro, S. Nugraha, A.D, Widarto, D.S. dan Sukotjo, A. (2017). Structural Model of Kamojang Geothermal Field, West Java, Indonesia Based on Vp, Vs and Vp/Vs. International Journal of Tomography & Simulation, 30 (4), 33-40. Parker,L. (2017). Active-Source 3D Seismic Tomography of Brady Hot Springs Geothermal Field, Nevada. Madison : University of Wisconsin. Paige, C.C. dan Saunders, M.A. (1982). LSQR: an algorithm for sparse linear equations and sparse least squares. ACM Trans. Math. Soft., 8(43-71), 195-209, Posgay in Galfi, dkk. (1967). Priyono, A. (2006) Diktat Kuliah Metoda Seismik I, Program Studi Geofisika Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral ITB. Bandung Ry, R.V. (2013). Aplikasi Metode Inversi Simulated Annealing pada Penentuan Hiposenter Gempa Mikro dan Tomografi Waktu Tunda 3-D Struktur Kecepatan Seismik Untuk Studi Kasus Lapangan Panas Bumi “ RR”. Skripsi oleh Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung. Bandung Rawlinson, N. Pozgay, S. dan Fishwick, S. (2010). Seismic Tomography: A Window Into Deep Earth. Physics of the Earth and Planetary Interiors, Vol 178, 101- 135. Saptadji, N.M. (2009). Karakteristik Reservoir Panas Bumi, Training Advanced Geothermal Reservoir Engineering, 6-7 Juli, Bandung, Indonesia. Shearer, P.M. (2009). Introduction to Seismology, Second Edition. New York : Cambridge University Press. Sibson, R. (1981). A Brief Description of Natural Neighbor Interpolation. New York : John Wiley & Sons. Sudarman, S. dan Hochstein, M.P. (1983). Geophysical Sturcture of The Kamojang Geothermal Field (Java). Proc. 5th Nz Geothermal Workshop. New Zealand : Geothermal Inrtitute University of Auckland. Telford, W.M, L.P Goldart, dan R.E Sheriff. (1976). Applied Geophysics, Second Edition New York : .Cambridge University Press. Tong, P. Zhao, D. Yang,D. Yang. X, Chen,J. Dan Liu,Q. 2014. Wave equation based travel time seismic tomography Part 1: Method. Solid Earth, 5, 1151-1168 Thurber, C dan Aki, J. (1987). A Fast Algorithm for Two-Point Seismic Raytracing. Bulletin of the Seismological Society of Americ,. 77 (33), 972-986. Van der Hilst, R.D. dan Engdahl, E.R., (1991) .“On ISC PP dan pP data and their use in delay time tomography of the Caribbean region,” Geophys. J. Int, 106, 169188. Wang, Z., M.L. Batze, dan A. M. Nur., (1990) . “Effect of different pore fluids on seismic velocities in rock,” Can. J. Explor. Geophys., Vol. 26 NOS. 1 & 2, hal 104-112 Widiyantoro, S. Gorbatoc, A. Kennett, B.L.N dan Fukao, Y. (2000) Improving Global Shear Wave Traveltime Tomography Using Three Dimensional Ray Tracing and Iterative Inversion. Jurnal Geophysics International, 141, 747-758 Zaki, A. (2019). Algoritma Djikstra : Teori dan Aplikasinya. Jurnal Matematika UNAND Vol 6 (4), 1-8. Zandomenegi, D., (2007). “Passive and Active Seismic Tomography of Volcanic Sao Miguel (Portugal) and Deception (Antartica)” Ph.D. dissertation. University of Granada. Granadaen_US
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/6660
dc.description.abstractPenelitian ini menjelaskan proses tomografi seismik (sumber dan penerima) yang berada di permukaan guna menyelidiki model bawah permukaan pada sistem lapangan panas bumi khususnya pada lapangan panas bumi Kamojang yang terletak di Jawa Barat menggunakan data inputan sintetik. Parameter sumber dan penerima gelombang seismik aktif digunakan dengan mengimplementasikan proses akuisisi data yang sebenarnya. Langkah awal dilakukan dengan penyelidikan parameter lokasi sumber dan penerima gelombang seismik yang menyesuaikan penjalaran gelombang seismik pada keadaan sebenarnya. Proses penjejakan sinar dilakukan dengan metode jalur tercepat menggunakan algoritma Djikstra dan K-NN Tree dalam penjalaran gelombang yang memenuhi prinsip Fermat serta dilakukan secara iteratif hingga diperoleh nilai tcal paling minimum. Tahapan berikutnya dengan melakukan proses inversi untuk mengetahui distribusi anomali kecepatan gelombang P dan gelombang S. Least-square menjadi metode inversi yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan parameter damping yang paling menghasilkan error selisih delay time terkecil dengan iterasi < 10. Pemodelan dan pengolahan data dilakukan pada menggunakan Python 3.10 dengan IDE Pycharm Community Edition 2021.3.3. Hasil penelitian ini menunjukan anomali kecepatan rendah pada tomogram gelombang P dan gelombang S yang diindikasikan sebagai zona reservoir panas bumi berada pada kedalaman 1 – 2 km. Pada kedalaman > 2 km terlihat variasi anomali kecepatan tinggi yang diidentifikasi sebagai zona heat source yang mengalami pendinginan dan masih terdapat zona fluida dan adanya proses hidrotermal.en_US
dc.description.sponsorshipPT. PERTAMINA (PERSERO).FUNGSI UPSTREAM, RESEARCH TECHNOLOGY & INNOVATIONen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Pertamina, Jenny Gita Lionaen_US
dc.subjectpanas bumi, sumber aktif, tomografi, penjejakan sinar, inversi least-square, uji resolusi papan caturen_US
dc.titlePENCITRAAN TOMOGRAFI 2-D SISTEM PANAS BUMI DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER GELOMBANG SEISMIK AKTIF. MODEL KONSEPTUAL LAPANGAN PANAS BUMI KAMOJANG, JAWA BARATen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record