| dc.description.abstract | Dalam menjangkau satu titik lokasi menuju lokasi lainnya Kabupaten Mojokerto memiliki banyak jaringan jalan sebagai sarana dalam melakukan mobilitas atau pergerakan di dalam wilayahnya sendiri untuk menunjang kelancaran perekonomian serta pembangunan bagi masyarakat. Namun dalam dunia transportasi, pergerakan lalu lintas tidak menutup kemungkinan terjadi permasalahan berupa kecelakaan lalu lintas. Kabupaten Mojokerto memiliki letak yang strategis karena wilayahnya menjadi penghubung pergerakan transportasi dari kota atau Kabupaten yang berbatasan langsung seperti Sidoarjo, Lamongan, Jombang, dan Batu. Berdasarkan data dari SATLANTAS Polres Mojokerto, pada tahun 2018 Kabupaten Mojokerto mencatatkan kasus kecelakaan lalu lintas sebanyak 897 kasus, sedangkan pada tahun 2019 kasus kecelakaan lalu lintas naik menjadi 951 kasus dengan jumlah korban meninggal sebanyak 152 korban jiwa. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui blacksite dan blackspot, tingkat fatalitas, biaya kerugian akibat kecelakaan, serta upaya meningkatkan keselamatan berkendara di Kabupaten Mojokerto. Hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu blacksite dan blackspot pada ruas jalan Gajahmada berada pada KM 5+000 – KM 5+500, ruas jalan Raya Gempol-Mojokerto berada pada KM 1+500 – KM 2+000, ruas jalan Raya Pungging berada pada KM 2+000 – KM 2+500, ruas jalan Raya Puri berada pada KM 3+500 – KM 4+000, ruas jalan Mayjen H. Soemadi berada pada KM 4+000 – KM 4+500. Selain itu, terdapat evaluasi yang dapat dilakukan dalam upaya menekan potensi kecelakaan pada lima ruas jalan yang ditinjau dengan fatality rate tertinggi. Beberapa poin evaluasi yang perlu dilakukan pada masing-asing ruas jalan diantaranya yaitu perbaikan terhadap perkerasan jalan yang rusak dan berlubang beserta fasilitasnya, penambahan warning traffic light, pemberian rambu hati-hati, dan pemasangan CCTV. | en_US |
