Show simple item record

dc.date.accessioned2022-09-07T02:43:45Z
dc.date.available2022-09-07T02:43:45Z
dc.date.issued2022-02-22
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/6692
dc.description.abstractBumi terbentuk atas beberapa susunan struktur internal bumi, yaitu kerak bumi, mantel, inti luar, dan inti dalam bumi. Dari setiap struktur internal yang ada terdapat batas lapisan antar struktur internal bumi, seperti lapisan moho dan lithosphere asthenosphere boundary (LAB). Kedalaman lapisan Moho dan lithosphere-asthenosphere boundary (LAB) dapat diperkirakan dengan menggunakan beberapa metode, salah satunya adalah receiver function. Receiver function merupakan metode yang dapat digunakan dalam melakukan pencitraan bawah permukaan bumi dengan memanfaatkan hasil perekaman gelombang teleseismik tiga komponen. Tujuan dari penelitian ini adalah menampilkan hasil dekonvolusi dari Frequency Domain Deconvolution dan mendeteksi keberadaan lapisan Moho dan lithosphere– asthenosphere boundary (LAB) studi kasus Jawa Tengah dengan menggunakan S Receiver Function dengan data yang digunakan adalah data perekaman IRIS dengan total 120 kejadian gempa yang terekam dalam stasiun UGM pada batasan waktu data yang digunakan yakni 01 Januari 2006 - 31 Desember 2008 dengan besar magnitudo 6.5 – 9 SR dan jarak episenter 50° - 85°. Berdasarkan penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa pengolahan S Receiver Function berhasil memunculkan hasil frequency domain deconvolution meskipun hasil bacaan amplitude dari perekaman gelombang S masih dinilai kurang baik terlihat dan keberadaan lapisan Moho teridentifikasi pada waktu 3 sekon dan lithosphere-asthenosphere boundary (LAB) teridentifikasi pada waktu sekitar 8 sekonen_US
dc.titleAn Attempt to Process S Receiver Function in Central Javaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record