INVERSI DATA GRAVITASI 3-DIMENSI UNTUK MEMETAKAN KETEBALAN KERAK BUMI DI PULAU TIMOR
Abstract
Geofisika merupakan ilmu yang mengintegrasikan bidang Geologi, Matematika, Fisika, dan Komputasi guna mempelajari sistem bawah permukaan bumi. Bidang keilmuan ini dapat diaplikasikan dalam tiga bidang besar, yaitu: eksplorasi dan produksi sumberdaya energi, mitigasi bencana kebumian, serta penyelesaian masalah rekayasa dan lingkungan. Tujuan utama penerapan ilmu Geofisika dalam kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi adalah merekam data fisik batuan, memodelkannya dan menginterpretasikan bentuk bawah permukaan bumi sehingga kita bisa mengidentifikasi kemungkinan adanya sumber energi yang bisa dieksploitasi. Salah satu metode geofisika yang digunakan untuk kegiatan eksplorasi yaitu metode gravitasi. Metode gravitasi ini juga dapat diaplikasikan untuk mengetahui kedalaman kerak bumi (Kaye, 1989). Dari satu benda anomali gravitasi yang didapatkan, bisa menghasilkan beberapa hasil pemodelan yang berbeda-beda. Pemodelan gravitasi sendiri memiliki dua metode, yaitu forward modeling dan inverse modeling. Forward modelling memiliki konsep berdasarkan pada kondisi geologi dan ilmu geofisika dalam membuat model awal untuk sebuah anomali, dan juga memperhitungkan efek model gravitasi yang akan dibandingkan dengan anomali hasil pengukuran. Namun Inverse modelling lebih sering digunakan karena kebutuhan akan pemodelan bawah permukaan tanah sebagai studi awal. Tetapi proses inversi pada metode gaya berat menghasilkan solusi yang tidak unik. Hal tersebut membutuhkan studi geologi dan hipotesa matematika untuk membatasi masalah yang ada dan juga memungkinkan untuk mendapatkan hasil yang realistis (Camacho et al, 2000). Pada penelitian kali ini solusi untuk menyelesaikan masalah ambiguitas tersebut dengan perlu dilakukannya pemodelan inversi data gaya berat 3 dimensi dengan bantuan data pendukung berupa data geologi sehingga akan didapatkan analisa yang lebih detil mengenai daerah target.