Show simple item record

dc.contributor.authorKristanto, Albert
dc.date.accessioned2022-09-09T09:03:44Z
dc.date.available2022-09-09T09:03:44Z
dc.date.issued2022-02-27
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/7081
dc.description.abstractRelokasi gempa menggunakan metode double-difference adalah pengembangan dari metode Geiger dengan memanfaatkan waktu tempuh gempa bumi berdasarkan katalog, dengan memanfaatkan residual waktu tempuh antara hiposenter. Melakukan relokasi hiposenter pada gempa di Pelabuhanratu dengan kekuatan 6 Mw dengan menggunakan metode Rotasi Waveform pada stasiun (BBJI, SMRI, dan UGM), menganalisa hasil relokasi menggunakan metode Rotasi Waveform untuk memperoleh hiposenter yang akurat.data gempabumi yang terjadi di Pelabuhanratu, 23 Januari 2022 diunduh dari Pusat Data GEOFON dengan batasan koordinat 105.91810BT dan -7.19580LS. Rotasi yang digunakan Rotasi 3D dari sistem ZNE menjadi LQT. Rotasi 3D melakukan rotasi pada seluruh komponen seismogram. Metode kurtosis merupakan metode yang dapat digunakan dalam deteksi waktu kedatangan gelombang P pada sinyal gempa bumi. kurtosis merupakan metode dapat digunakan mendeteksi waktu kedatangan P-wave pada sinyal gempa bumiPada komponen L memiliki nilai amplitudo tertinggi sebesar 5.89608x10-6 Hz dibandingkan hasil rotasi yang ditandai dengan simbol lingkaran merah dan berada pada kedalaman 1050 km, pada titik koordinat -8.300LS dan 106.900BT di kedalaman 1050 km menunjukkan titik hiposenter yang akurat.keberadaan hiposenter berada pada titik koordinat -8.30 LS dan 106.90 BT pada kedalaman 1050km.en_US
dc.subjectEvent Relocationen_US
dc.subjectRotationen_US
dc.subjectKurtosisen_US
dc.subjectHypocenteren_US
dc.titleEvent Relocation With Waveform Rotationen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record