| dc.description.abstract | Dunia saat ini sedang mengalami pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh coronavirus sindrom pernapasan akut berat (SARS-CoV-2). Indonesia pertama kali mengalami pandemi covid-19 pada awal maret 2020, dan pada tanggal 9 April 2020, pandemi telah menyebar ke 34 provinsi dengan kasus terbanyak adalah DKI Jakata, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Hingga 9 Mei 2022, Indonesia melaporkan 6.05 juta kasus positif. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan kinerja Bank BUMN dan Bank Swasta selama pandemi Covid-19. Melalui teknik purposive sampling diperoleh sampel penelitian penelitian laporan keuangan triwulan Bank BUMN dan Bank Swasta yang termasuk dalam Bank BUKU IV. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana data diperoleh dalam bentuk angka. Peneliti menggunakan data sekunder dari laporan keuangan triwulan yang di terbitkan oleh masing-masing bank dan publikasi Otoritas Jasa Keuangan dalam periode 2020-2021. Metode yang dipakai untuk penilaian tingkat kesehatan bank untuk penelitian ini adalah metode RGEC. Data dianalisis dengan uji statistik Independent Sample t-Test dan uji Mann-Whitney U-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat kesehatan Bank BUMN dan Bank Swasta selama periode Pandemi Covid-19 berdasarkan NPL, LDR, KI, KA, NIM dan CAR diketahui terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat kesehatan bank, baik Bank BUMN dan Swasta. Berdasarkan DKI dan ROA, diketahui tidak terdapat perbedaan signifikan pada tingkat kinerja bank baik Bank BUMN dan Bank Swasta. Secara umum, dari segi risk profile, dan capital Bank Swasta lebih baik dibandingkan dengan Bank BUMN. Namun dalam hal tata kelola dan earnings Bank BUMN lebih baik dibandingkan Bank Swasta. | en_US |
