dc.description.abstract | Pemanfaatan metode Ground Penetrating Radar (GPR) telah masif digunakan untuk mendeteksi kondisi dan struktur bawah permukaan dengan kedalaman dangkal. Proses akuisisi yang relatif cepat merupakan salah satu keunggulan dari metode GPR. Meskipun proses pengambilan data relatif sangat cepat namun kondisi bawah permukaan harus menjadi parameter yang diperhatikan dalam tahapan akuisisi sehingga data yang diperoleh merupakan data yang baik dan optimum untuk tahapan pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh saturasi air pada lapisan bawah permukaan terhadap rawdata dan penentuan flow pengolahan yang optimum. Tahapan pemodelan kedepan (forward modeling) dengan 3 variasi model saturasi air dibuat untuk mendapatkan data GPR sintetis. Aplikasi terhadap data lapangan menggunakan data GPR hasil pengukuran di Desa Kesamben, Jombang, Jawa Timur. Dari hasil pemodelan kedepan terlihat adanya pengaruh saturasi air pada lapisan yang cukup signifikan dan mempengaruhi kualitas data. Kuat reflektor menjadi sangat lemah ketika gelombang EM melewati lapisan dengan saturasi air yang tinggi dan sebaliknya. Sehingga dalam tahapan pengolahan data, proses penguatan sinyal harus dialkukan dengan tepat agar reflektor yang tidak terlihat akibat saturasi air yang tinggi dapat dimunculkan.
Kata Kunci: Gaining, Ground Penetrating Radar, Saturasi Air | en_US |